Jangkau Generasi Muda di Kawasan 3T Indonesia, Kemenkominfo Luncurkan Kampanye Video
TERABASNEWS, JAKARTA – Kemenkominfo menghadirkan film pendek yang menargetkan generasi Z dan milenial di wilayah terluar, terpencil dan tertinggal (3T) di antaranya Bondowoso, Situbondo, Bangkalan, Sampang dan sekitarnya melalui Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
Di bawah payung program Gerakan Nasional Literasi Digital (GLND) Siberkreasi, video kampanye ini menekankan pada muatan lokal dan bahasa daerah untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya etika digital dan keamanan daring di daerah tersebut.
Koordinator Literasi Digital Kementerian Kominfo, Rizki Ameliah, mengatakan video ini dibuat untuk menarik atensi pemuda dan kaum milenial di Indonesia.
“Generasi Z dan milenial merupakan bagian utama dari target audiens literasi digital kami, apalagi hampir 54 persen dari total populasi negara kita merupakan generasi Z dan milenial. Selain itu, lebih dari 43 persen penduduk Indonesia tinggal di pedesaan, tentunya penting bagi kami untuk memaksimalkan kampanye yang menargetkan masyarakat di daerah 3T,” ujar Rizki.
Ia mengatakan video tersebut menghadirkan film pendek dalam bahasa daerah untuk menjangkau generasi Z dan milenial dari kawasan 3T yaitu Bondowoso, Situbondo, Bangkalan, dan Sampang, serta area lain di sekitar Jawa Timur.
Menurutnya film pendek ini mengeksplorasi berbagai isu penting terkait literasi digital, seperti keamanan daring, penipuan dan keamanan siber.
“Kami mengemas literasi digital ini ke dalam bahasa daerah, sehingga kami dapat mengkomunikasikan pesan kami secara lebih personal kepada target audiens kami. Inilah sebabnya kami memilih untuk membuat seluruh film dalam bahasa Jawa. Literasi digital harus menjadi topik yang mudah dicerna, menarik, dan berdampak bagi semua orang di Indonesia dari berbagai macam daerah yang memiliki bahasa yang berbeda,” kata Rizki.
Selain itu kata Dia, dalam film pendek ini dibahas berbagai risiko serius dalam lingkungan digital, lewat metode percakapan, humor dan teknik bercerita yang menarik. Cara ini diharapkan dapat membantu menangkis berbagai hoaks di dunia maya, cyberbullying, dan penipuan daring.
Saat ini, keamanan daring dan etika berinternet menjadi perhatian utama netizen Indonesia dalam berinteraksi di dunia digital. Menurut Indeks Keberadaban Digital, atau sebuah laporan global tahunan yang meneliti level kesopanan dan risiko daring pada generasi muda dan masyarakat dewasa, netizen Indonesia berisiko menjadi korban penipuan internet dan pelecehan daring. Laporan tersebut juga menemukan bahwa hampir 50 persen netizen yang disurvei mengaku pernah terlibat dalam cyberbullying.
Sementara itu, survei APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) baru-baru ini mengungkapkan bahwa 31,6 persen korban pelecehan dan penipuan daring di Indonesia merasa tidak berdaya untuk membela diri dari hal-hal tersebut. Isu seperti ini banyak terjadi di daerah pedesaan yang terpencil, di mana 38,4 persen netizen yang disurvei mengakui tidak memiliki pengalaman yang cukup di dunia digital.
“Melalui film pendek ini, kami ingin mengajarkan etika berinternet (netiket) yang benar kepada netizen Indonesia,mendorong mereka untuk menjaga pola komunikasi daring yang aman, serta cakap dalam melindungi diri dari cyberbullying dan penipuan daring,” ujar Rizki.
Film pendek hasil kerjasama dengan Racavana Film ini dapat diakses di https://www.youtube.com/watch?v=O9B4lVa6AK4 dan tersedia dalam bahasa Jawa dengan subtitle Bahasa Indonesia.
Tentang Kementerian Komunikasi dan Informatika RI
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI melalui Ditjen Aptika memiliki fungsi utama untuk menyebarluaskan dan mengembangkan infrastruktur digital nasional dalam mempercepat transformasi digital Indonesia.
Kementerian Kominfo bekerja sama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi sebagai mitra untuk memberikan edukasi literasi digital kepada masyarakat luas melalui berbagai bentuk media. Gerakan ini difokuskan pada pemanfaatan literasi digital sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan bangsa dan memajukan bangsa Indonesia.(*)