Bayi Ini Terlahir Tanpa Anus dan Jenis Kelamin
TerabasNews, Belinyu – Telah lahir seorang bayi mungil pada hari Sabtu tanggal 19 Februari 2022 sore di RS.Medika Stania Sungailiat dengan berat 2500 gram. Namun bayi buah pasangan Dwi Wahyuni Ambuliyanti dan Teguh ini terlahir dengan kelainan fisik yaitu tidak memiliki lubang anus dan tanpa jenis kelamin.
” Kami hanya pasrah dengan kondisi bayi kami seperti ini. Kami percaya semua itu ujian dari Allah.” ungkap ibu bayi Dwi Wahyuni Ambuliyanti saat ditemui di kediaman orang tuanya di seputaran Kelurahan Kuto Panji Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka, Jum’at pagi 10/06/22.
Dwi menceritakan sejak lahir bayi tersebut langsung dirujuk ke Rumah Sakit Muhammad Husein (RSMH) Palembang untuk menjalani operasi pembuatan anus sementara.
” Sekarang usia bayi kami sudah hampir 4 bulan,.. dan beratnya sudah mencapai 3,9 kg. Untuk namanya kami hanya memanggilnya Eza, karena kami belum tahu jenis kelaminnya laki atau perempuan.” kata Dwi menjelaskan.
Terpisah, ketua umum Pejuang Kemanusiaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung , Agus Firmansyah, S.K.M mengatakan siap membantu sepenuhnya untuk mengurangi penderitaan sang bayi beserta keluarganya.
” Kami siap membantu sepenuhnya,… Alhamdulillah 2 hari yang lalu kami sudah melihat langsung kondisi adik bayi ini. Sementara waktu tindakan kami baru terfokus untuk perbaikan gizi dan meningkatkan berat badan adik bayi ini. ” kata Agus Firmansyah lewat pesan suara yang diterima Media ini Jum’at siang 10/06/2022.
Selanjutnya kata Agus, pihaknya akan terus mensuply susu dan vitamin agar kondisi bayi terus membaik serta berat badannya terus meningkat.
” Alhamdulillah, kemarin kami telah mensuply 6 dus susu yang khusus di formulasikan untuk menaikkan berat badan, agar berat badan bayi terus meningkat hingga mencapai 5 kg sebagaimana telah ditargetkan, dan ini akan terus kami kontrol.” kata Agus memaparkan.
Lebih lanjut Agus menjelaskan, setelah berat badan bayi mencapai 5 kg pihaknya akan berkoordinasi dengan Dokter Spesialis anak yang ada di Rumah Sakit Medika Stania untuk membuat rujukan ke Rumah Sakit Muhammad Husein (RSMH) Palembang.
” Setelah mendapat surat rujukan, kita langsung berkoordinasi dengan Dokter di RSMH Palembang agar dapat dilakukan tindakan medis terhadap pasien berupa pembuatan lubang anus dan juga kelamin. Namun itu semua bisa dilakukan jika berat badan bayi sudah mencapai 5 kg. ” pungkasnya.
Sementara itu, Apin selaku Kakek bayi dan bapak Dwi merasa sangat bersyukur kepada Allah SWT dan sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu meringankan beban keluarganya. (Herman)