Beredarnya Isu Setengah Pegawai BTC Pangkalpinang Terpapar Covid adalah “HOAX”
TerabasNews – Adanya Isu yang beredar terkait setengah dari karyawan Bangka Trade Center (BTC) Kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dinyatakan positif Covid-19 dipastikan tidak benar atau (HOAX).
Melalui konfrensi persnya yang berlangsung di BTC Kota Pangkalpinang, Senin (11/01/21), Central Manager BTC Kota Pangkalpinang, Defita Anggreni didampingi Satgas Covid-19 dari BPBD Kota Pangkalpinang dan Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang mengatakan bahwa terkait isu tersebut yang disebarkan pada minggu belakangan terkait itu adalah HOAX.
Isu yang disebarluaskan melalui jaringan media Whatsapp (WA) kata Defita tersebut berisikan bahwa “Hampir setengah pegawai di tokoh Bangka Trade Center Kota Pangkalpinang (BTC) dinyatakan positif Covid-19”.
Selain itu kata Defita, pesan tersebut juga berisikan” Seperadik jangan ke BTC, ada info banyak penjaga toko di BTC yang positif Covid-19″ ditambahkan lagi informasi dibawahnya menyatakan bahwa “Na’am Umm , kata pegawai BTC, , hampir setengah pegawai toko di BTC, hasil Swabnya Positif”.
Ia mengatakan, dalam kesempatan ini pihaknya bersama tim dari perwakilan BPBD Kota Pangkalpinang dan Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang memberikan klarifikasi terkait pemberitaan tersebut yang mana telah tersebar di kalangan masyarakat secara masif dalam pesan berantai dijaringan Whatsapp (WA) .
Menurutnya, pemberitaan ini tentunya sangat meresahkan dan memberikan dampak yang signifikan terhadap trafik customer terutama yang berkunjung ke Mall BTC Pangkalpinang termasuk didalamnya, semua merasa dirugikan baik itu pihak pengelola maupun semua yang ada dilingkungan Mall BTC termasuk para pedagang yang berada di sekitar wilayah Mall BTC itu sendiri.
“Kami menyatakan bahwa berita yang beredar tersebut adalah HOAX atau tidak benar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan,” ungkapnya.
Dalam kesempatan ini juga, dia menegaskan bahwa pihaknya selalu menjaga komitmen dalam membantu Pemerintah Daerah dalam rangka pencegahan penyebaran Virus Corona.
Selain itu kata Defita, pihaknya menyadari BTC Pangkalpinang adalah ruang publik yang mana sangat rentan sebagai tempat penyebaran virus ini. Namun demikian katanyakatanya sejak dari awal terjadinya pandemi Covid-19 ini, pihaknya sudah menerapkan Protokol Kesehatan dan tentunya akan terus melakukan protokol Kesehatan secara ketat sesuai dengan aturan pemerintah yang berlaku demi menjaga kesehatan bersama dan keamanan kepada semua, baik untuk pengunjung maupun tenant dan pedagang di BTC yang ada dilingkungan BTC Kota Pangkalpinang.
“Disini beberapa protokol kesehatan telah dilakukan secara ketat,” ucapnya.
Defita menjelaskan beberapa prokes kesehatan yang sudah dijalankan seperti,
pemeriksaan suhu diseluruh area pintu masuk kepada seluruh pengunjung, tenant atau pedagang dan karyawan termasuk mewajibkan penggunaan masker
“mereka diwajibkan terlebih dahulu untuk mencuci tangan sebelum memasuki area BTC Mall baik itu yang akan berbelanja maupun yang akan bekerja, yang mana tempat cuci tangan ini sudah tersedia disetiap pintu masuk,” jelasnya.
Kemudian kata Defita, secara konsisten pihaknya selalu melakukan penyemprotan cairan disinfektan dan pengelapan cairan disinfektan di seluruh area Mall termasuk aset dan include ment yang sering digunakan oleh pengunjung dan tenant seperti gagang pintu, pegangan eskalator maupun lift maupun fasilitas di Mall lainnya.
Selain itu, pihaknya selalu mengkampanyekan 3 M (Menggunakan Masker , Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak). Ini katanya akan selalu, dan terus dilakukan secara konsisten dengan pemasangan banner atau sepanduk dipintu masuk Mall dan secara berkala pihaknya selalu menyampaikan informasi dimonitor Mall terkait penerapan prokes dilingkungan Mall BTC baik untuk pedagang maupun untuk pengunjung di BTC Kota Pangkalpinang.
“Kita juga secara rutin dan berkala melakukan pengecekan keberadaan sabun dan air untuk mencuci tangan diseluruh pintu masuk Mall,” tuturnya.
Sementara itu, Perwakilan Satgas Cobid-19 dari BPBD Kota Pangkalpinang melalui Sekretaris BPBD Kota Pangkalpinang, Dedy Revandi menyebut terkait isu itu pihaknya sangat prihatin dan terdampak dalam keresahan tersebut.
“masyarakat tidak perlu menyampaikan hal yang tak pasti (Hoax) apalagi terkait Covid-19,” kata Dedy.
Dedy menyampaikan disaat Satgas Covid Kota Pangkalpinang berjibaku menangani virus Covid masih ada masyarakat yang kurang mendukung dengan cara melakukan penyebaran berita hoax terkait virus Covid dan ini sangat disayangkan.
Dalam penanganan Covid, kata Dedy, bukan hanya tugas dari pemerintah melainkan tugas kita bersama baik itu pemerintah maupun dunia usaha dan media yang selalu kami libatkan, akademisi maupun seluruhnya.
“Terkait isu tersebut kami sampaikan
untuk kegiatan di BTC telah menerapkan prokes Covid-19. Kita sama-sama melihat sudah patuhi prokes Covid. Kami menyakinkan bahwa protokol kesehatan di BTC sudah sesuai anjuran dari pemerintah,” tegasnya,
Perwakilan dari Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, juga menyampaikan hal yang sama bahwa pelaksaan prokes di BTC sudah sesuai dengan anjuran dari pemerintah.
Dia kembali tegaskan terkait berita tersebut adalah Hoax dan sesuai data, tidak ada nama atau pegawai di BTC yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid.
“Untuk kasus terkonfirmasi positif di BTC ini tidak sebanyak itu. Saya lihat data yang masuk ke Dinas Kesehatan per tanggal 24 desember 2020 ada tiga kasus dan sekarang artinya mereka ini sudah selesai dikarantina,” ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakannya, karena yang bergejala, dia hanya melakukan karantina selama 10 hari ditambah 3 hari artinya 13 hari. Dan mereka ini Swabnya dinyatakan positif tanggal 24 Desember 2020 dan 6 Januari 2021 mereka menjalankan karantina isolasi mandiri.
“Berita yang tersebar lebih dari setengah pegawai BTC terkonfirmasi positif Covid adalah Hoax,” ujarnya. (**)