TerabasNews, Pangkalpinang – Kepala Seksi Intelijen Kejari Kota Pangkalpinang, Waher Tulus Jaya Tarihoran, SH.MH melakukan konfrensi pers terkait pemberitaan mengenai “intimidasi Jaksa”, di gedung kejari Pangkalpinang, Jumat 15/10 malam
Dalam hal itu dirinya membantah adanya intimidasi terhadap dua wartawan saat melakukan peliputan di kantor instansi tersebut.
Faktanya pada kamis tanggal 14 Oktober 2021 sekitar pukul 15.30 WIB terdapat beberapa orang wartawan yang meminta interview tentang pemeriksaan terhadap lima orang saksi terkait dugaan pungli di salah satu sekolah di Kota pangkalpinang.
“Namun permintaan interview mereka tidak kami terima, karena sifat pemeriksaan sebenarnya masih rahasia, namun wartawan tersebut memaksa untuk melakukan interview dan memarahi staf perempuan kami di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kejari Pangkal pinang,” katanya.
Dikatakannya, pemeriksaan para saksi dilakukan untuk memberikan keterangan guna mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana.
“Saksi-saksi yang telah kami periksa antara lain Kepala Sekolah, Ketua komite, Wakil Kepala Sekolah, Staf tata usaha Sekolah sebagai juru pungut dan seorang guru,” katanya.
Selain itu, terkait pemberitaan yang menyebutkan adanya handphone yang dibanting juga tidak benar, karena pada saat itu pihaknya sudah meminta kepada wartawan agar tidak memfoto kegiatan pemeriksaan oleh tim penyidik.
“Pada saat itu memang ada sentuhan, namun tidak ada saya ambil atau rampas maupun banting handphonenya,” katanya.
Dikatakannya, Kejaksaan Negeri Pangkalpinang dalam rangka penegakan hukum tindak pidana korupsi tidak dapat diintervensi oleh siapapun juga dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai UU No 16 Tahun 2004 Tentang Kejaksaan. Dikarenakan pemeriksaan yang dilakukan pada waktu itu sifatnya masih rahasia, sehingga kami belum bisa mengekspos hal itu.
“Kami Kejari Pangkalpinang sangat menjunjung tinggi profesi mulia jurnalis, kami dalam melayani seluruh masyarakat memiliki tagline 3S (salam, senyum, sapa),” katanya.(*)
