Tegas dan Rasional

Dampak Kenaikan Harga Pangan Bagi Perekonomian Masyarakat Kota Pangkalpinang

0 310

Oleh: Rani Pustina Sari
Jurusan, Ilmu Ekonomi
Universitas Bangka Belitung

Pangan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap individu, dan stabilitas harga pangan sangat penting untuk menjaga kesejahteraan masyarakat. Di kota Pangkalpinang, sebagai ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, kenaikan harga pangan memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian masyarakat. Dalam konteks ini, beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan adalah dampak terhadap daya beli masyarakat, inflasi, serta dampak sosial.

Pertama, kenaikan harga pangan secara langsung mempengaruhi daya beli masyarakat. Ketika harga bahan pangan meningkat, masyarakat harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Hal ini sangat terasa bagi keluarga-keluarga dengan pendapatan rendah, karena proporsi pengeluaran untuk pangan dalam anggaran mereka cukup besar. Dengan demikian, kenaikan harga pangan menyebabkan penurunan daya beli, sehingga mampu mengganggu pola konsumsi masyarakat. Akibatnya, masyarakat mungkin harus mengorbankan kebutuhan lainnya, seperti pendidikan dan kesehatan, demi memenuhi kebutuhan pangan.

Kedua, inflasi juga menjadi faktor yang tak terpisahkan dari kenaikan harga pangan. Ketika harga pangan meningkat, hal ini sering kali diikuti dengan kenaikan harga barang dan jasa lainnya. Inflasi yang tinggi dapat menggerogoti nilai uang, sehingga masyarakat perlu mengeluarkan uang lebih banyak untuk barang dan jasa yang sama. Di kota Pangkalpinang, yang merupakan pusat perbelanjaan dan bisnis, inflasi dapat mempengaruhi iklim investasi dan daya tarik ekonomi kota. Ketidakstabilan harga dapat membuat pelaku usaha ragu untuk berinvestasi, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah.

Selain dampak ekonomi yang bersifat langsung, kenaikan harga pangan juga membawa dampak sosial yang signifikan. Ketika masyarakat merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokok, hal ini dapat menumbuhkan ketidakpuasan dan ketegangan sosial. Di kota Pangkalpinang, di mana masyarakat terdiri dari berbagai latar belakang sosial dan ekonomi, ketidakadilan dalam akses terhadap pangan dapat memperburuk kesenjangan sosial. Terlebih lagi, bila pemerintah tidak mampu atau tidak cepat dalam mengatasi masalah ini, ketidakpuasan masyarakat bisa meluas menjadi protes atau demonstrasi yang merugikan stabilitas sosial.

Pemerintah memiliki peran penting dalam mengatasi dampak dari kenaikan harga pangan. Melalui kebijakan yang efektif, seperti subsidi pangan, penguatan sistem distribusi, dan peningkatan produktivitas pertanian lokal, diharapkan dapat mengurangi dampak negatif yang dirasakan oleh masyarakat. Selain itu, dukungan dalam bentuk pelatihan dan akses kepada teknologi bagi petani lokal juga dapat membantu meningkatkan produksi pangan dan menstabilkan harga.

Secara keseluruhan, kenaikan harga pangan memberikan dampak yang beragam terhadap perekonomian masyarakat kota Pangkalpinang. Dari penurunan daya beli yang dapat memicu krisis sosial, hingga pengaruh terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi, semua aspek tersebut memerlukan perhatian khusus dari semua pihak. Dengan kebijakan yang tepat, diharapkan masyarakat dapat bertahan dan beradaptasi dalam menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh fluktuasi harga pangan.

Referensi
Badan Pusat Statistik. (2023). Laporan Bulanan Inflasi.
Kementerian Pertanian Republik Indonesia. (2023). Statistik Produksi Pangan.
Yunus, M. (2023). Analisis Ekonomi Pangan: Tantangan dan Solusi. Jurnal Ekonomi dan Bisnis.

Leave A Reply

Your email address will not be published.