TerabasNews, PANGKALAN BARU – Sebagai langkah pencapaian penurunan stunting di Bangka Tengah, Pemkab Bangka Tengah (Bateng) menggelar kegiatan Pemetaan dan Analisis Situasi Program Stunting Tingkat Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2022 yang bertempat di Hotel Grand Vella, Pangkalan Baru, Rabu (10/08/2022).
Acara dibuka oleh Wahyu Nurrakhman selaku Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM yang hadir mewakili Bupati Bangka Tengah menyampaikan bahwa mencegah dan menangani stunting merupakan komitmen Pemerintah RI.
Dalam mencapai angka penurunan stunting 14 % di tahun 2024, Kabupaten Bangka Tengah merupakan Kabupaten Lokus Stunting Tahun 2022 yang ditetapkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor KEP.10/M.PPN/HK/02/2021.
“Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah analisis situasi untuk mengetahui kondisi stunting di wilayah Kabupaten Bangka Tengah. Penyebab utama dan identifikasi program yang selama ini sudah dilakukan dan diharapkan dapat menentukan program, kelompok sasaran, sumber pendanaan dan upaya percepatan pencegahan dan penurunan stunting,” jelas Wahyu.
Wahyu berharap pada kegiatan ini, pemetaan dan analisis jadi penanganan penuntasan stunting perlu kolaborasi sesuai dengan bidangnya. Tentunya, untuk bagian pendataan, pemetaan dan analisis berada pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah.
“Melalui pemetaan ini, kita berharap muncul data yang fix terkait proses perencanaan berikutnya. Dan kemudian data ini lah yang akan kita olah mulai dari data kemudian sebagai tindak lanjut upaya pencegahan berikutnya dalam penuntasan stunting yang ada di Kabupaten Bangka Tengah,” ujarnya.
Selanjutnya, Wahyu juga berharap di pertemuan hari ini bisa menyelesaikan kendala terkait penanganan stunting. Semua yang hadir dalam kegiatan ini bisa menjadi ujung tombak penanganan stunting serta bisa bekerja dengan sunguh-sungguh, maksimal, dan tetap semangat.
“Penuntasan stunting adalah tugas bersama. Untuk itu diperlukan juga upaya percepatan pencegahan stunting agar lebih efektif apabila intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif dilakukan secara konvergen,” pesan Wahyu.
Ia menambahkan, salah satu upaya penting yang perlu dilakukan adalah analisis situasi untuk mengetahui kondisi stunting agar wilayah Kabupaten Bangka Tengah bebas dari stunting.
Di tempat yang sama, Eva Algafry selaku Ketua TP PKK Kabupaten Bangka Tengah sekaligus Wakil Ketua III Tim Percepatan Penurunan Stunting berharap penurunan kasus stunting terlaksana.
“Kami TP PKK tentu siap untuk bersinergi dengan OPD-OPD yang terkait, untuk bisa berperan serta dalam menurunkan angka stunting,” ungkap Bunda Eva sapaan akrabnya.
“Kita akan dengarkan langsung dari setiap kecamatan, langkah-langkah apa saja yang akan diambil dalam menurunkan angka stunting dan kami PKK siap bekerja sama dan mendukung dalam mensukseskan penurunan stunting ini,” lanjutnya.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah ini dihadiri oleh 62 peserta yang terdiri atas perwakilan OPD, para Camat dan Perwakilan Kepala Desa se-Kabupaten Bangka Tengah, Penyuluh Lapangan KB se-Kabupaten Bangka Tengah, Kepala Puskesmas se-Kabupaten Bangka Tengah dan Pedamping Desa se-Kabupaten Bangka Tengah. Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari perwakilan Dinas Kesehatan Bangka Tengah.
Penulis: Qori Ulfi Alawiyah
TerabasNews, Jakarta – Jasa Raharja bersama Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri dan sejumlahstakeholder menggelar pengecekan…
TerabasNews, TANJUNGPANDAN- Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Kep Babel) Sugito ikut memastikan program prioritas…
TerabasNews, Pangkalpinang – PT Timah Tbk terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia…
TerabasNews, PANGKALPINANG - Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla, dan rombongan melakukan kunjungan kerja…
TerabasNews, TANJUNGPANDAN - Guna memastikan ketersediaan stok dan kestabilan harga bahan pokok, Penjabat (Pj) Gubernur…
TerabasNews, Belitung Timur -- Desa Badau, Kabupaten Belitung Timur terkenal sebagai salah satu pengahasil nanas…