Akuntansi sebagai Katalisator Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan di Bangka Belitung
Oleh: Saliyatuz Zakiyah, Mahasiswi dari jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bangka Belitung
Akuntansi, sebagai salah satu pilar utama dalam pengelolaan keuangan, memiliki peran yang tak terelakkan dalam mendorong pembangunan ekonomi daerah. Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang dikenal dengan sektor unggulannya di bidang pertambangan timah, perikanan, dan pariwisata, penerapan sistem akuntansi yang efektif dapat meningkatkan transparansi, efisiensi, dan daya saing ekonomi daerah.
- Akuntansi dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam
Salah satu potensi terbesar yang dimiliki oleh Bangka Belitung adalah sektor pertambangan, terutama timah. Namun, sektor ini sering kali menghadapi tantangan besar terkait pengelolaan sumber daya alam yang tidak berkelanjutan. Dalam konteks ini, akuntansi memiliki peran strategis dalam memastikan bahwa pendapatan yang diperoleh dari sektor timah dapat dikelola dengan transparansi, efisiensi, dan keadilan.
Akuntansi berbasis akuntabilitas dan transparansi memungkinkan pemerintah daerah untuk memonitor dan melaporkan secara jelas pendapatan yang berasal dari sektor pertambangan, sehingga masyarakat dapat melihat bagaimana dana tersebut digunakan untuk kepentingan pembangunan daerah. Dengan penerapan standar akuntansi yang benar, potensi pendapatan dari sektor pertambangan dapat dimaksimalkan untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan sektor-sektor lain yang mendukung kemajuan ekonomi daerah.
- Akuntansi dan Perkembangan UMKM di Bangka Belitung
Selain sektor timah, sektor UMKM juga memiliki peran yang sangat vital dalam perekonomian Bangka Belitung. Dari sektor ini, terdapat peluang besar untuk mendorong kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi lokal. Namun, kendala utama yang sering dihadapi oleh UMKM di daerah ini adalah kurangnya pemahaman tentang pentingnya akuntansi untuk pengelolaan usaha yang lebih profesional.
Banyak pelaku UMKM yang masih kesulitan dalam mengelola arus kas, menentukan harga jual yang wajar, dan merencanakan pengeluaran serta pendapatan secara tepat. Oleh karena itu, pemerintah daerah, bersama dengan lembaga pendidikan tinggi dan profesional akuntansi, harus lebih proaktif dalam memberikan pelatihan dan pendampingan akuntansi. Dengan pelatihan dasar tentang pencatatan keuangan yang sederhana dan efisien, pelaku UMKM dapat lebih mudah memperoleh akses permodalan dari bank dan lembaga keuangan lainnya, serta dapat mengelola usahanya dengan lebih baik.
Sebagai contoh, Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah telah melaksanakan pelatihan tentang Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM), yang memudahkan UMKM untuk memahami dasar-dasar akuntansi tanpa kesulitan yang berarti. Pelatihan semacam ini diharapkan dapat membantu pelaku UMKM di Bangka Belitung untuk meningkatkan kapasitas manajerial mereka dan membuka peluang pasar yang lebih luas.
- Akuntansi dalam Pengelolaan Keuangan Pemerintah Daerah
Dalam konteks pemerintahan daerah, pengelolaan keuangan yang transparan sangat penting untuk menciptakan kepercayaan publik dan mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Pemerintah Provinsi Bangka Belitung telah menunjukkan komitmen terhadap hal ini dengan penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) yang sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
Dengan akuntansi yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan, pemerintah dapat memastikan bahwa alokasi dana yang berasal dari APBD digunakan secara tepat sasaran. Ke depannya, ini akan berdampak positif terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik dan pembangunan daerah yang merata. Selain itu, akuntansi yang akurat dan transparan juga akan memudahkan daerah ini dalam mengakses dana hibah atau pinjaman luar negeri yang diperlukan untuk pembangunan infrastruktur jangka panjang.
- Tantangan dan Peluang ke Depan
Meskipun sudah ada beberapa kemajuan, masih ada tantangan besar yang harus dihadapi dalam penerapan akuntansi di Bangka Belitung, baik di sektor pemerintahan maupun di kalangan pelaku UMKM. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya pemahaman masyarakat dan pelaku UMKM tentang pentingnya akuntansi. Ini mengharuskan pemerintah dan lembaga pendidikan untuk terus meningkatkan sosialisasi dan pelatihan akuntansi yang lebih mudah dipahami oleh masyarakat.
Dengan kemajuan teknologi, penerapan sistem akuntansi berbasis digital dan otomatisasi akan sangat membantu meningkatkan akurasi laporan keuangan. Oleh karena itu, daerah ini perlu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mempercepat transformasi digital dalam pengelolaan keuangan, baik di sektor publik maupun swasta.
Akuntansi bukan hanya soal pencatatan transaksi, tetapi juga alat yang sangat penting dalam pengambilan keputusan yang berkelanjutan dan pembangunan daerah. Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, penerapan akuntansi yang baik dapat memperkuat transparansi dalam pengelolaan sumber daya alam, membantu pemberdayaan UMKM, serta menciptakan pemerintahan yang lebih efisien dan akuntabel. Dengan terus mengedukasi masyarakat dan meningkatkan kapabilitas sektor UMKM, serta memanfaatkan kemajuan teknologi, Bangka Belitung dapat mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.