Kawal Kebangkitan Ekonomi, Bank Indonesia Perkuat Sinergi dan Inovasi
TerabasNews, Pangkalpinang – Ekonomi yang kuat dan berdaya tahan menjadi kunci dalam menghadapi dinamika perubahan yang semakin kompleks. Dalam menjawab tantangan tersebut, Bank Indonesia kembali menyelenggarakan acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) tahun 2022 dengan menghadirkan Presiden RI, Joko Widodo, dan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.
Penyelenggaraan PTBI tahun ini, mengusung tema “Sinergi dan Inovasi untuk Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Menuju Indonesia Maju”.
PTBI 2022 diharapkan mampu memberikan pandangan prospek ekonomi kedepan dan arah kebijakan Bank Indonesia tahun 2023 kepada stakeholders sebagai referensi dalam menentukan strategi dan kebijakan ditengah ketidakpastian global dan tekanan inflasi.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyampaikan sinergi dan inovasi menjadi kunci dalam mencapai ketahanan dan kebangkitan ekonomi Indonesia.
“Optimisme ketahanan dan kebangkitan ekonomi nasional terus diperkuat dengan tetap mewaspadai ketidakpastian global, termasuk risiko stagflasi dan resflasi,” katanya.
Ia menyebutkan, pada tahun 2023, perekonomian Indonesia diprakirakan tumbuh pada rentang 4,5-5,3 persen dan terus meningkat pada tahun 2024 menjadi 4,7-5,5 persen, sejalan dengan konsumsi swasta, investasi, dan kinerja ekspor yang tumbuh positif.
“Pada tahun 2023, bauran kebijakan Bank Indonesia akan diarahkan untuk untuk menjaga stabilitas kebijakan moneter (pro-stability), sementara 4 kebijakan lain, yaitu kebijakan makroprudensial, kebijakan sistem pembayaran, kebijakan pendalaman pasar keuangan, dan kebijakan ekonomi keuangan inklusif dan hijau akan diarahkan untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional (pro-growth),” katanya.
Dikatakannya, sinergi kebijakan antara Bank Indonesia dengan Pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) akan terus diperkuat dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mendorong kredit/pembiayaan kepada dunia usaha untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Presiden RI, Joko Widodo, menegaskan untuk berhati-hati terhadap kondisi global yang semakin sulit diprediksi. Dalam memperkuat ketahanan dan kebangkitan ekonomi nasional, sinergi antara fiskal dan moneter harus semakin diperkuat untuk menghasilkan kebermanfaatan yang besar bagi Indonesia.
Pelaksanaan acara PTBI tahun 2022 diselenggarakan secara serentak oleh seluruh Kantor Perwakilan Bank Indonesia bersamaan dengan PTBI oleh kantor pusat Bank Indonesia. PTBI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2022 diselenggarakan secara hybrid (30/11/2022) di Pangkalpinang.
Acara dihadiri Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Eko Kurniawan, S.Sos., M.Si, serta stakeholders Bank Indonesia, diantaranya Pemerintah Daerah, Forkopimda, Pelaku Usaha, Perbankan, Akademisi, Asosiasi, dan Masyarakat Umum, baik secara luring, maupun daring.
Dalam acara puncak high level event Bank Indonesia ini, sejumlah penghargaan dan apresiasi diberikan kepada mitra strategis yang berdedikasi tinggi dan turut mendukung pelaksanaan tugas Bank Indonesia di Bangka Belitung.
Selaras dengan yang disampaikan Presiden RI dan Gubernur Bank Indonesia, Plt. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kep. Bangka Belitung, Agus Taufik, dalam paparannya menyampaikan resiliensi perekonomian Babel yang terus tumbuh positif meski disertai berbagai tantangan yang semakin kompleks.
“Pada triwulan III 2022, ekonomi Bangka Belitung tumbuh 4,51% (yoy), meski sedikit melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga, investasi, dan konsumsi pemerintah menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi pada triwulan tersebut,” kata Agus.
Sedangkan inflasi Oktober 2022 sebesar 6,23% (yoy) dengan kecenderungan menurun. Gerakan Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) terus digalakkan sebagai wujud komitmen bersama dalam menjamin ketahanan dan kemandirian pangan.
“Berbagai kebijakan pengendalian inflasi daerah terus ditempuh melalui program 4K, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif,” ujarnya.
Dikatakan Agus, perbaikan kinerja ekonomi Babel juga tercermin dari kinerja perbankan yang tumbuh positif. BI Babel optimis pertumbuhan kredit akan terus meningkat dan memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Babel.
Sementara itu, transformasi digital diharapkan mampu menjadi katalis dalam kebangkitan ekonomi. Perluasan merchant QRIS di Babel diharapkan mendongkrak masyarakat untuk bergabung ke dalam ekosistem ekonomi dan keuangan digital.
“Perbaikan ekonomi Babel tersebut tentunya tidak terlepas dari respons sinergi kebijakan yang kuat antara Pemerintah Daerah, Bank Indonesia, dan stakeholders terkait,” ujarnya.
Plt Kepala Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kep. Babel optimis perekonomian Babel akan terus tumbuh. Pada tahun 2022, perekonomian Babel diprakirakan tumbuh pada rentang 4,0 – 4,8 perseb (yoy) sejalan konsumsi masyarakat, investasi, dan konsumsi pemerintah yang tetap tinggi.
“Semangat optimisme dan langkah nyata BI Babel bersama stakeholders yang sinergis dan inovatif diharapkan mampu menjaga ketahanan dan kebangkitan ekonomi, meskipun tetap harus waspada dan siaga dalam menghadapi tantangan kedepan,” katanya.
Menurutnya sinergitas yang baik antara Bank Indonesia dengan Pemerintah Daerah, pelaku usaha, akademisi, serta seluruh mitra strategis lainnya akan semakin terjalin melalui penguatan koordinasi dan kolaborasi dalam upaya pengendalian inflasi dan pengembangan ekonomi Babel yang berkelanjutan.
“BI Babel akan terus mengawal kebangkitan ekonomi agar Babel dapat bangkit lebih kuat menuju Indonesia maju,” katanya.
Sebagai partner Pemerintah Daerah, kata Dia, BI Babel akan terus berkontribusi aktif dalam diskusi, diseminasi hasil asesmen dan survey, seminar, dan Focus Group Discussion untuk bersama-sama membangun Bangka Belitung guna mendorong sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru yang berkelanjutan. (**)