Bank Indonesia Perwakilan Bangka Belitung bersama TNI AL Laksanakan kegiatan Kas Keliling ke Pulau 3T
TerabasNews, Pangkalpinang – Bank Indonesia Perwakilan Bangka Belitung bersama TNI AL melaksanakan pelepasan tim ekspedisi rupiah berdaulat tahun 2022 di pelabuhan Pangkalbalam, kota Pangkalpinang provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Minggu 20/2-2022.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bangka Belitung, Budi Widihartanto mengatakan, Ekspedisi Rupiah ini akan mengunjungi pulau pulau terluar, terdepan dan tertinggal (3T) yang ada di kepulauan Bangka Belitung.
“Kegiatan ini merupakan layanan kas keliling, edukasi cinta bangga dan paham rupiah serta penyerahan PSBI, di Pulau Nangka Besar, Pulau Pongok, Pulau Mendanau dan Pulau Bukulimau,” ujarnya.
Budi Widihartanto, mengatakan pengelolaan uang rupiah merupakan salah satu tugas Bank Indonesia untuk mendukung tujuan Bank Indonesia yaitu stabilitas nilai Rupiah.
“Untuk itu Bank Indonesia memiliki misi untuk menyediakan uang rupiah di seluruh wilayah NKRI dalam jumlah yang cukup, jenis pecahan yang sesuai kebutuhan masyarakat, serta dalam kondisi berkualitas dan layak edar, salah satunya di pulau 3T,” katanya.
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas perairan mencapai 7076 dari luas wilayah NKRI. Dengan kondisi tersebut terdapat 3 (tiga) tantangan utama dalam mengedarkan uang Rupiah, yaitu: (i) Kondisi geografis yang terdiri dari ribuan pulau dengan keterbatasan infrastruktur sehingga mempengaruhi jangkauan Bank Indonesia dalam menyediakan uang kepada masyarakat, termasuk diantaranya untuk kepulauan di wilayah Terdepan, Terpencil, dan Terluar (3T): (ii) Keberagaman tingkat pendidikan masyarakat yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam memperlakukan uang: serta (iii) penggunaan uang selain Rupiah sebagai alat pembayaran khususnya di wilayah perbatasan.
“Menjawab ketiga tantangan tersebut, Bank Indonesia telah bersinergi dengan TNI Angkatan Laut (TNI-AL) untuk dapat membantu keterbatasan Bank Indonesia dalam melakukan pengedaran uang Rupiah sehingga misi Bank Indonesia dalam menyediakan uang Rupiah ke seluruh wilayah NKRI khususnya wilayah kepulauan 3T dapat tercapai. Sinergi strategis antara Bank Indonesia dan TNI-AL telah dimulai sejak tahun 2011, melalui kegiatan pelayanan kas keliling di daerah 3T (Terluar, Terdepan dan Terpencil) di seluruh wilayah NKRI termasuk di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,” ujarnya.
Ia menyebutkan, dalam kurun waktu 2011 sampai dengan 2021, Bank Indonesia dan TNI-AL telah melaksanakan 76 kali kegiatan Kas Keliling 3T dengan 399 pulau 3T terkunjungi.
“Pada tahun 2022 Bank Indonesia dan TNI-AL bersepakat untuk memperluas jangkauan layanan kas keliling dengan program yang lebih terpadu dengan mengusung tema “Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2022”, dimana pada tahun 2022 ini akan dilaksanakan kegiatan kas keliling 3T sebanyak 16 kali di 16 Provinsi dengan target 81 pulau yang dikunjungi,” katanya.
Dikatakannya, Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2022 yang dilakukan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dilaksanakan dengan melakukan kegiatan kas keliling 3T di Provinsi Bangka Belitung selama enam hari yaitu dari tanggal 20 s.d. 25 Februari 2022
“Tim ekspedisi akan mengunjungi empat pulau terluar, yaitu Pulau Pongok (Bangka Selatan), Pulau Mendanau (Belitung), Pulau Buku Limau (Belitung Timur) dan Pulau Nangka Besar (Bangka Tengah) dengan menggunakan Kapal Perang KRI Krait-827. Total uang yang akan didistribusikan di keempat pulau tersebut sebesar Rp2 Miliar dengan masingmasing jumlah distribusi Rp500 Juta/pulau,” katanya.
Ia mengatakan, kegiatan kas keliling 3T di Provinsi Bangka Belitung merupakan kegiatan kas keliling 3T ketiga yang dilakukan pada tahun 2022.
Selain kegiatan tersebut, kata Dia, juga dilakukan kegiatan lainnya yaitu sosialisasi atau edukasi Cinta, Bangga dan Paham Rupiah serta penyampaian Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) bekerjasama dengan Pemerintah Daerah setempat dengan menyalurkan bantuan di sektor pendidikan, kesehatan, lingkungan, sosial budaya, dan ekonomi untuk masyarakat setempat.
“Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, kebutuhan uang Rupiah di Bangka Belitung meningkat. Peredaran uang kartal di wilayah Bangka Belitung pada tahun 2019 sampai dengan 2021 tercatat mengalami net outflow dengan peningkatan setiap tahunnya masing-masing sebesar Rp938 Miliar, Rp1,3 Triliun, dan Rp4,06 Triliun. Aliran uang masuk (inflow) selama 2021 mencapai Rp1,6/ Triliun tumbuh melambat sebesar 34,78Yo (yoy),” ujarnya.
Sementara itu, aliran uang keluar (outflow) tercatat mencapai Rp 5,7 Triliun atau meningkat sebesar 48,3896 (yoy), melampaui aliran inflow. Net outflow pada tahun 2021 lebih tinggi dari net outflow pada tahun-tahun sebelumnya. Sejalan dengan hal tersebut, net outflow ke kas titipan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2021 mencapai Rp 216,34 Miliar, tumbuh melambat dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 238,31.
“Kegiatan kas keliling diharapkan dapat memperkuat tidak hanya dalam penyediaan dan penukaran uang bagi masyarakat di kepulauan, tetapi juga bersama-sama memberikan edukasi kepada masyarakat di wilayah 3T tentang kedaulatan negara dari sisi pertahanan dan ekonomi melalui program Cinta, Bangga dan Paham Rupiah serta menjadikan program Kas Keliling 3T ini menjadi ajang dan program Bela Negara bagi personil Bank Indonesia yang mengikuti dan melaksanakan kegiatan kas keliling,” katanya.
Sementara Wakil Asisten Operasi (Waasops) KASAL, Laksamana Pertama TNI Wasis Priyono mengatakan TNI AL berkewajiban melakukan pembinaan pertahanan salah satunya memperluas jangkauan layanan kas keliling dengan program yang lebih terpadu dengan mengusung tema “Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2022”.
“Untuk tahun ini sudah tiga kali dilaksanakan, yaitu di Batam, Tarakan, dan Babel. Kegiatan ini mempunyai target 81 pulau,” ujarnya.
Dikatakannya, ekspedisi rupiah berdaulat ini akan menempuh rute Pangkalpinang, Pongok, Mendanau, Buku Limau dan Nangka Besar dengan jarak tempuh sekitar 635 mil laut atau 1270 km,” ujarnya.
Pada kegiatan ini, Dirinya mengimbau kepada komandan kapal dan seluruh prajurit dalam kegiatan ini agar selalu menjalin komunikasi yang baik dengan personel BI, serta melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab.
“Mereka juga diimbau agar selalu menjaga prokes, selalu memantau cuaca dan navigasi saat berlayar. Mereka juga ditekannkan agar mengedepankan zero accident dengan mengIkuti seluruh kegiatan sesuai SOP. Jika ada kendala, agar selalu melapor ke komando atas secara berjenjang,” ujarnya.(*)