Tegas dan Rasional

Respon Seruan Aksi Isu Tambang Timah di Babel, Presiden Mahasiswa UBB Minta Masyarakat dan Aktivis Kampus jangan Terprovokasi

0 279


TerabasNews, PANGKALPINANG (29/12/2025) – Jika tak ada aral melintang, pada Selasa 30 Desember 2025 akan ada aksi demo oleh kelompok masyarakat yang mengangkat isu tambah timah di Bangka Belitung (Babel).
Pelaksanaan demo, sebagaimana beredar di medsos, akan berlangsung pada pukul 13.00 Wib sampai dengan selesai di Halaman Kantor Gubernur Babel, Air Itam, Pangkalpinang.
Namun, hingga sekarang belum ada kejelasan yang didapatkan terkait mekanisme aksi. Tetapi, ada tuntutan dan ajakan terhadap aksi tersebut. Titik kumpul massa aksi akan dilaksanakan langsung di Depan Kantor Gubernur.
Dari kabar yang beredar, isu tersebut dilatarbelakangi adanya gelombang pemberantasan tambang ilegal di wilayah Bangka Belitung, serta persoalan harga timah yang dianggap belum menguntungkan bagi masyarakat penambang.
Selain itu, juga dikarenakan penangkapan penambang ilegal oleh satgas yang diturunkan dari pemerintah pusat, sehingga keluarga yang ditangkap ikut melakukan aksi protes kepada gubernur.
Dari info yang diterima, dalam beberapa kesempatan Gubernur Babel Hidayat Arsani sendiri sudah mengupayakan untuk mengurangi beban hukuman yang nanti akan di terima oleh masyarakat yang di tangkap.
Merespon adanya rencananya aksi dan ajakan untuk bergabung dalam demo tersebut, Presiden Mahasiswa Universitas Bangka Belitung, Al Wisyahk meminta kepada masyarakat dan aktivis kampus untuk tidak mudah terprovokasi.
Menurutnya, melihat isu yang diangkat, masyarakat pro beranjak dari pada penambang ilegal dan merasa dibela oleh inisiator penggerak.
Namun, untuk masyarakat kontra menganggap dengan adanya gerakan ini akan memicu pecah belah di lingkungan masyarakat, ditambah lagi aktor penggerak aksi terlalu terlihat memprovokasi banyak orang dan keresahan yang dibangun hanya berdasarkan perspektif individu.
Al Wisyahk menjelaskan, belum dapat dipastikan apakah adanya keterlibatan partai atau lembaga dalam gerakan ini. Diperkirakan penggerak aksi ini sama dengan penggerak aksi di Kantor PT Timah pada persoalan harta timah beberapa bulan yang lalu.
Melihat tokoh penggerak yang terlibat menjadi bagian pada persoalan isu politik. Tampaknya terdapat muatan politik yang menunggangi gerakan ini.
Selain itu, jika memang lahir dari keresahan masyarakat, kata dia, seharusnya dilaksanakan kajian terlebih dahulu tentang tambang timah. Tidak hanya berfokus kepada keuntungan pribadi sampai mengabaikan kerusakan ekologi dan hal-hal yang bersifat penting.
Ia beranggapan aksi tersebut belum mewakili penuh masyarakat Babel, perlu adanya diskusi atau konsolidasi dan kajian yang mendalam persoalan tambang. Bukan hanya soal keuntungan bagi penambang, tetapi bicara tanggung jawab soal ekologi dan sosial masyarakat.
Adanya penangkapan penambang illegal, menurutnya, dipandang sah secara hukum, karena dianggap tambang yang dilakukan oleh masyarakat itu ilegal.
Menindaklanjuti persoalan itu, saran dia, pemerintah seharusnya menerapkan lebih baik lagi kebijakan, karena maraknya penambang ilegal juga disebabkan oleh diamnya pemerintah, dan berakibat pada masyarakat, dimana penambangan ilegal dijadikan sebagai mata pencaharian dan penyambung kehidupan.
Al Wisyahk menegaskan, mahasiswa sendiri pada aksi kali ini tidak terlibat secara kelembagaan kemahasiswaan, terkhusus ormawa KM UBB sendiri.
Hal ini dikarenakan aksi belum mewakili penuh keresahan dan konsolidasi di lingkup rekan mahasiswa, serta menganggap gerakan yang di bangun juga belum optimal, sehingga potensi chaos dan ketidakjelasan pada aksi juga menjadi alasan untuk rekan mahasiswa tidak ikut turun dan terlibat.
“Harapan kedepannya, ketika memang serius untuk melihat persoalan isu pertambangan, kita perlu memikirkan banyak hal. Bukan pada keuntungan individu atau kelompok tertentu, tetapi juga keberlangsungan hidup masyarakat dan lingkungan. Pengawalan pemerintah dalam pengambilan kebijakan juga dibutuhkan, sehingga pada mitigasi selanjutnya mahasiswa perlu dilibatkan dalam mengawal kebijakan,” ujarnya.
Oleh karena itu, pada aksi kali ini, harapan Al Wisyahk, selaku Presiden Mahasiswa UBB, mahasiswa untuk tidak terlibat, perlu adanya konsolidasi dan langkah kongkret dalam gerakan selanjutnya yang benar-benar berorientasi pada kepentingan rakyat. (rilis).

Leave A Reply

Your email address will not be published.