Terabasnews, Koba — Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah menggelar rapat koordinasi terkait pelaksanaan program Satu Data Indonesia (SDI) sebagai upaya memperkuat tata kelola data daerah yang terpadu dan terintegrasi, Jumat (31/10/2025).
Rapat digelar di Smart Meeting Room Kantor Setda Bangka Tengah dan dihadiri Bappelitbangda sebagai koordinator forum SDI, BPS Bangka Tengah sebagai pembina data statistik sektoral, Dinas PUTRP sebagai pembina data spasial, serta Diskominfosta sebagai walidata daerah.
Ada dua agenda utama dalam pertemuan ini: evaluasi capaian rencana aksi SDI periode 2023–2024 dan pembahasan draft rencana aksi SDI periode 2025–2029.
Kepala Diskominfosta Bangka Tengah, dr. Dede Lina Lindayanti, menegaskan pentingnya kolaborasi semua OPD dalam mendukung implementasi SDI.
“Pelaksanaan Satu Data Indonesia menjadi semakin penting dengan dukungan dan kolaborasi dari seluruh OPD. Kita berupaya menciptakan tata kelola data yang terintegrasi dan transparan sebagai fondasi perencanaan pembangunan,” kata dr. Dede.
Dalam sesi evaluasi, peserta rapat meninjau pencapaian target SDI yang meliputi penerapan standar penyelenggaraan, penguatan prinsip SDI, kolaborasi antarinstansi, hingga pengembangan infrastruktur dan platform data. Sejumlah tantangan juga mengemuka, antara lain terbatasnya kapasitas SDM data dan perlunya peningkatan interoperabilitas, metadata, serta pemutakhiran data induk.
Rapat turut membahas draft rencana aksi SDI 2025–2029 yang menjadi roadmap penguatan tata kelola data daerah sesuai Perpres 39/2019 dan Perbup Bangka Tengah 55/2021.
“Rencana aksi jangka menengah ini langkah strategis untuk memastikan tata kelola data semakin terarah dan terukur. Sistem data yang terhubung dan terbuka akan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas,” ujar dr. Dede.
Pemkab Bangka Tengah berharap pelaksanaan SDI yang konsisten serta kerja sama lintas instansi yang solid dapat menghasilkan data yang akurat, terpadu, dan mampu mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan.
