Tegas dan Rasional

Prof. Dr. Ibrahim Apresiasi AIPI Gelar Seminar Nasional Jelang Pilkada Ulang Pangkalpinang dan Bangka 2025 di UBB

0 230

TerabasNews, Pangkalpinang – Rektor Universitas Bangka Belitung (UBB), Prof. Dr. Ibrahim memberikan apresiasi kepada Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) Cabang Bangka Belitung yang telah menggelar Seminar Nasional di Universitas Bangka Belitung (UBB), Senin (4/8).

Seminar yang digelar AIPI tersebut membahas Pilkada Ulang Pangkalpinang dan Bangka 2025 sebagai momentum perbaikan demokrasi lokal.

Seminar yang dihadiri Ketua Umum AIPI Dr. Alfitra Salamm, Komisioner KPU Kota Pangkalpinang Margarita, Komisioner KPU Bangka Corri Ihsan dan Dosen Ilmu Politik UBB Ariandi A. Zulkarnanin ini menghasilkan berbagai pandangan kritis terkait fenomena kotak kosong pada Pilkada sebelumnya.

Rektor UBB, Prof. Dr. Ibrahim, menekankan kekhawatirannya terhadap sentralisasi kekuatan politik.

“Produk demokrasi di negara modern banyak menghasilkan demokrasi yang rusak karena konsolidasi terlalu kuat. Jangan sampai negara kita sebagai negara yang baru belajar demokrasi melahirkan demokrasi yang cacat,” kata Ibrahim.

Ia juga menyoroti peran penting media dalam menyajikan calon pemimpin yang mumpuni.

Senada dengan Rektor UBB, Dr. Alfitra Salam mengungkapkan keprihatinannya atas Pilkada langsung yang kerap menghasilkan koruptor.

“Kotak kosong adalah koreksi dari cerminan bahwa masyarakat tidak ingin ada oligarki, maka Pilkada ulang ini adalah momen untuk berbenah,” ujarnya.

Margarita dari KPU Kota Pangkalpinang menilai pilihan kotak kosong sebagai bentuk protes masyarakat terhadap partai politik.

“Bagi kami, menjaga kepercayaan publik itu penting dan menggandeng media adalah perwujudan KPU dalam menjaga transparansi,” ungkapnya, seraya optimis KPU mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pilkada ulang 27 Agustus mendatang.

Corri Ihsan dari KPU Bangka menambahkan, keberhasilan pemilihan bergantung pada partisipasi publik.

“Jika hak politik dapat terakomodir dengan baik, maka masyarakat akan dapat menggunakan haknya secara bertanggungjawab dan Pilkada hari ini merupakan bentuk tanggungjawab secara undang-undang melalui kami KPU dan diawasi oleh Bawaslu sebagai tanggungjawab bersama,” jelasnya.

Ariandi A. Zulkarnanin, melihat fenomena kotak kosong sebagai manifestasi narasi anti-elit, politik kemarahan, dan meningkatnya kesadaran politik.

Ia menekankan pentingnya peran media dalam menyajikan informasi yang berimbang.

“Siapapun kita, mari kita manfaatkan momen Pilkada ini untuk mampu menjadi mitra deliberatif yang menjadi bagian dari subjek pemilu, bukan objek pemilu semata,” pungkasnya.

Seminar ini ditutup dengan penyerahan Surat Keputusan Pengurus AIPI Bangka Belitung periode 2024-2028. Ketua Panitia, Dr. Novendra Hidayat, berharap diskusi ini mendorong perbaikan demokrasi lokal. (**)

Leave A Reply

Your email address will not be published.