Perkuat Ekosistem Pariwisata Terintegrasi, Bank Indonesia Gelar Capacity Building dan Business Matching Pemasaran Pelaku Wisata dan UMKM
TerabasNews – Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyelenggarakan capacity building sekaligus business matching pemasaran bagi pelaku wisata dan UMKM di Tanjungpandan, Belitung. Kegiatan ini dihadiri Analis Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Dika Prasetya Putra; Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung, Annyta, SP, MIL; dan pakar dari Desa Wisata Institute, Dr. Destha Titi Raharjana, S.Sos., M.Si. Sebanyak 40 pelaku usaha dari berbagai sektor, meliputi biro perjalanan (travel agent), perhotelan, event organizer, UMKM, café and resto, serta pengelola desa wisata, ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Dengan mengusung tema “Membangun Ekosistem Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan”, program ini menjadi bagian dari rangkaian road to event tahunan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang bertajuk “Explore Babel 2025” yang direncanakan berlangsung pada Juli 2025 mendatang.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pelaku wisata dan UMKM sekaligus memperluas jejaring kemitraan guna mendukung terwujudnya ekosistem pariwisata Belitung yang solid dan berdaya saing tinggi di kancah nasional maupun internasional. Belitung memiliki potensi besar seperti Laskar Pelangi, pesona hopping island, serta kekayaan atraksi budaya khas, menjadi daya tarik utama untuk mendatangkan wisatawan. Selain itu, Belitung juga telah ditetapkan sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark, yang menegaskan pengakuan dunia terhadap keunikan bentang alam dan keragaman geologi. Keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang semakin memperkuat posisi Belitung sebagai destinasi unggulan, dengan menawarkan fasilitas pendukung pariwisata berkelas internasional serta aktivitas pariwisata berbasis keberlanjutan. Momentum strategis ini semakin relevan dengan kembali ditetapkannya Bandara H.A.S. Hanandjoeddin Tanjungpandan sebagai bandara internasional, membuka peluang lebih luas bagi aksesibilitas dan konektivitas global.
Lebih lanjut, Bank Indonesia juga memfasilitasi business matching pemasaran yang mempertemukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Terong dengan tujuh pelaku UMKM mitra Bank Indonesia di Belitung yang bergerak di sektor kuliner, kerajinan tangan, dan produk lokal unggulan. Forum ini menjadi sarana untuk memperkuat kolaborasi antara pengelola destinasi wisata dan pelaku ekonomi lokal, membuka peluang kemitraan yang saling menguntungkan, serta memperkaya paket wisata yang lebih variatif bagi wisatawan.
Bank Indonesia berkomitmen untuk terus mendorong penguatan sektor pariwisata, ekonomi kreatif, dan UMKM sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung. Melalui kegiatan ini, kapasitas pelaku usaha diharapkan dapat semakin berkembang, sehingga potensi besar yang dimiliki Bangka Belitung semakin dikenal secara luas. Sinergi yang terbangun menjadi fondasi penting untuk mewujudkan ekosistem ekonomi yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung, Annyta, SP, MIL memberikan apresiasi atas sinergi antara Bank Indonesia, Pemerintah Daerah, pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, dan UMKM terutama dalam pelaksanaan berbagai program pemberdayaan dan pengembangan masyarakat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Annyta menambahkan kegiatan capacity building dan business matching dapat menjadi contoh konkret bagaimana sinergi lintas sektor mampu membuka peluang besar bagi pelaku usaha untuk naik kelas.
Dalam sesi pembekalan, Dr. Destha Titi Raharjana, S.Sos., M.Si dari Desa Wisata Institute, membagikan strategi praktis untuk memperkuat kolaborasi multipihak guna mewujudkan pariwisata yang lebih inklusif, terintegrasi, dan berkelanjutan. Destha juga merumuskan agenda strategis yang diharapkan dapat ditindaklanjuti bersama demi memperkuat ekosistem pariwisata yang berkelanjutan. Sinergi yang telah terjalin diharapkan semakin diperkuat melalui peran aktif berbagai pihak, termasuk dukungan pemerintah daerah dalam penguatan kebijakan, fasilitasi kolaborasi, serta peningkatan kualitas pengembangan sektor pariwisata. Langkah-langkah ini diyakini akan mendorong sektor pariwisata menjadi salah satu motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi Belitung yang inklusif dan berkelanjutan.
Kolaborasi strategis ini diharapkan menjadi motor penggerak dalam menghadirkan pengalaman wisata yang lebih beragam dan bernilai tambah. Dengan terintegrasinya produk-produk UMKM lokal ke dalam rantai pasok pariwisata, wisatawan tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga dapat membawa pulang produk khas yang menjadi kenangan tak terlupakan.
Ke depan, Bank Indonesia berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah, pelaku usaha, dan mitra strategis lainnya. Berbagai program seperti capacity building, business matching, dan penguatan literasi digital akan terus dilaksanakan secara berkelanjutan guna memperluas akses pasar, mendorong inovasi, serta meningkatkan daya saing produk dan layanan UMKM. Melalui kolaborasi yang berkelanjutan, Bangka Belitung akan siap menjadi destinasi pariwisata unggulan yang tidak hanya dikenal akan keindahan alamnya, tetapi juga keunggulan produk kreatifnya. (**)