Bank Indoensia Gelar Festival Cerite Serantau Meriahkan Hari Buku Sedunia 2025 di Bangka Belitung
TerabasNews – Dalam rangka memperingati Hari Buku Sedunia 2025 yang jatuh pada 23 April, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyelenggarakan Festival Cerite Serantau sebagai wujud penghargaan terhadap buku sebagai sumber pengetahuan, imajinasi, dan pengembangan diri. Mengusung tema “Smart Living Through Literacy: Inspiring Balance and Efficiency”, perayaan ini menjadi respons atas tantangan era digital yang menuntut masyarakat untuk cerdas mengelola informasi, efisien dalam berkegiatan, serta menjaga keseimbangan hidup secara berkelanjutan.
Kepala Perwakilan BI Babel, Rommy S. Tamawiwy, menyampaikan bahwa festival ini berlangsung selama delapan hari, mulai 22 hingga 30 April 2025, bekerja sama dengan Tim Read Aloud Pangkalpinang. Berbagai program literasi diselenggarakan untuk mendukung visi menciptakan Bangka Belitung yang bertuah. Rangkaian Festival Cerite Serantau meliputi:
- Literasi kelas orang tua dilaksanakan pada tanggal 22 s.d 25 April 2025 berlokasi di SDN 28 Pangkalpinang, SDN 18 Cengkong Abang, TK Adz Dzakia dan TK IT Qurani Adduha. Kegiatan ini dihadiri ±120 orang tua murid yang bertujuan untuk membekali orang tua sehingga dapat menumbuhkan minat baca sejak dini pada anak. Selain itu, di sela-sela kegiatan juga dilaksanakan kegiatan edukasi Cinta Bangga Paham Rupiah oleh Tim Read Aloud Pangkalpinang yang telah mendapatkan Training of Trainers (ToT) dari Bank Indonesia.
- Kunjungan literasi dilaksanakan pada tanggal 26 April 2025 berlokasi di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) dan Klinik Mitra Care Kota Pangkalpinang. Kegiatan ini dihadiri sebanyak ±100 orang peserta. Adapun tujuan pelaksanaan kegiatan literasi di LPKA yaitu untuk memberikan edukasi terkait Cinta Bangga Paham Rupiah. Sementara itu, pelaksanaan kegiatan literasi di Klinik Mitra Care bertujuan untuk membekali orang tua pengetahuan tentang mengoptimalkan tumbuh kembang dan mempersiapkan masa depan anak khususnya anak yang memiliki kebutuhan khusus.
- Lomba literasi dilaksanakan pada tanggal 28 s.d 29 April 2025 a.l lomba menghias celengan, lomba membuat komik digital dan lomba membaca nyaring. Kegiatan ini diikuti oleh ±80 orang peserta. Lomba ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman terkait Cinta Bangga Paham Rupiah, bahaya judi online, game online dan pinjaman online ilegal serta sebagai sarana belajar bagi orang tua dan anak melalui teknik membaca buku cerita secara nyaring.
- Acara puncak Festival Cerite Serantau dalam bentuk talkshow pada tanggal 30 April 2025 yang dihadiri oleh ±100 orang peserta. Dalam talkshow tersebut, turut mengundang narasumber Roosie Setiawan dari Read Aloud Indonesia yang memberikan informasi terkait mendidik anak melalui membaca nyaring dan Dr. Reniati yang merupakan Kaprodi Magister Manajemen Universitas Bangka Belitung sekaligus Ketua ISEI yang memberikan informasi terkait cara pengelolaan keungan keluarga. Selain itu, juga telah dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Bank Indonesia dan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terkait layanan silang koleksi perpustakaan dan kegiatan literasi. Kerja sama ini merupakan wujud kontribusi dan concern Bank Indonesia dalam meningkatkan literasi masyarakat melalui sinergi program.
Rommy juga menegaskan bahwa literasi adalah harmoni dari tiga unsur utama: membaca, buku, dan perpustakaan. Ketiganya saling melengkapi, dan oleh karena itu BI bersama pemerintah daerah terus berkomitmen menghadirkan perpustakaan yang nyaman dan koleksi yang berkualitas sebagai ruang belajar yang inklusif bagi masyarakat.
Dalam sambutan mewakili Gubernur, Plt. Asisten II Darlan, S. Pd, M.M., mengapresiasi kontribusi BI dalam membudayakan literasi dan membaca di Bangka Belitung. Ia menekankan pentingnya memperkuat kolaborasi lintas sektor untuk melahirkan generasi yang cerdas dan berdaya saing.
Ke depan, Bank Indonesia bersama pemerintah daerah dan mitra strategis lainnya berkomitmen terus mendorong ekosistem literasi yang kuat demi menciptakan masyarakat yang gemar membaca, berilmu, dan menjunjung tinggi tradisi belajar sepanjang hayat.