Tegas dan Rasional

Kunjungi SMAN 1 Pangkalpinang, Gubernur Babel Hidayat Arsani Ajak Guru Tidak Berpolitik Praktis

0 120

TerabasNews, Pangkalpinang – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung  Hidayat Arsani melaksanakan kunjungan kerja dengan mengunjungi sekolah AMA Negeri 1 Pangkalpinang, Selasa 29/04.

Gubernur Babel Hidayat Arsani dalam kunjungannya guna melihat keadaan sekolah dan sekaligus ingin bertemu dengan tenaga pengajar disekolah tersebut.

 Ia mengatakan, saat ini pendidikan di Babel ini jatuh sekali, sehingga harus ada pergerakan sumber daya manusia (SDM) yang baru karena mungkin ada yang sudah jenuh dan lama di sekolah

Dalam pertemuan dengan tenaga pengajar di SMA Negeri 1, Hidayat Arsani menegaskan dengan adanya pilkada ulang di kota Pangkalpinang hendaknya para guru tidak tidak bermain politik praktis.

“Sebagai seorang guru harus menjalankan tugasnya sebagai tenaga pendidik sesuai profesi dan selalu bekerja yang profesional,” Ujar Hidayat.

Hidayat Arsani mengatakan, guru guru haruslah bersikap netral karena guru merupakan Pahlawan, dan menjadikan pendidikan di Babel lebih baik lagi.

“Kita akan bertindak tegas jika tenaga pendidik ikut berpolitik, dan itu merupakan resiko mereka yang berpolitik,” Kata Hidayat.

Hidayat mengatakan, mereka boleh berpolitik tapi hanya sebatas dikeluarga saja, jangan sampai berkampanye diluar apalagi menghasut kesana kesini.

“Saya yakin banyak tenaga pendidik atau guru mempunyai potensi yang besar serta bertanggungjawab kepada tugas tugasnya,” Ujar Gubernur Babel Hidayat Arsani.

Dikatakannya, tugasnya sebagai Gubernur akan mengevaluasi kepala sekolah yang ada Babel untuk penyegaran dan mencari bibit bibit dari kepala sekolah sehingga menjadi contoh yang baik.

Selain mengingatkan agar tidak berpolitik, Gubernur Hidayat juga meminta kepada seluruh SMA agar tidak memungut biaya dalam bentuk apapun yang memberatkan orang tua siswa.

“Saya harap tidak ada lagi pungutan di sekolah, karena guru sudah dibayar oleh negara, fasilitas negara. Maka tidak ada lagi pungutan uang sebesar Rp70.000 dan itu harapan saya,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, pungutan biaya oleh sekolah sebelumnya berdasarkan peraturan gubernur (Pergub) dan di kemimpinan dirinya tidak akan memberlakukan hal itu lagi.

“Kalau sebelumnya berdasarkan Pergub, maka saat ini saya tidak mau dan tidak berani. Saya tidak mau masuk penjara karena Pergub. Untuk itu, saya minta hal tersebut agar dikaji ulang, kalau memang ada Perdanya silahkan lanjutkan, namun kalau hanya Pergub hentikan, karena saya tidak akan menandatangani Pergub yang membebankan orang tua siswa,” ujarnya.

Menurutnya, demi kemajuan pendidikan dan kesehatan di Bangka Belitung akan membatalkan satu buah proyek yang tidak dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat.

“Demi pendidikan dan kesehatan, bila perlu kita batalkan satu proyek. Saya mau menjadi pempimpin yang berhasil membangun Bangka Belitung lebih baik lagi,” ujarnya. (**)

Leave A Reply

Your email address will not be published.