Pemkab Bateng Gelar Pesantren Kilat di SMPN I Koba
TerabasNews, BANGKA TENGAH – Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Tengah, menggelar pesantren kilat Ramadan Ramadan 1446 Hijriah di SMPN I Koba, dalam rangka Implementasi pendidikan karakter siswa, Selasa (11/3/25).
Implementasi yang di hadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati ini diisi dengan dua kegiatan, yaitu pesantren kilat Ramadan yang mengusung tema Kokoh kan Hati dengan Iman Taklukan Dunia dengan Al-Qur’an, dan kegiatan kerohanian untuk siswa non-muslim.
Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman mengatakan, dirinya merasa bersyukur dengan kegiatan ini, sehingga para siswa bisa mendapatkan pendidikan karakter pada momen bulan Ramadan.
“Alhamdulilah, kali ini SMPN 1 Koba memberi kesempatan bagi seluruh siswa mendapatkan penguatan pendidikan karakter melalui pesantren kilat dan kegiatan kerohanian,” ucapnya.
Lanjut Algafry, dirinya menekankan betapa pentingnya dalam toleransi dalam beragama, sehingga kerukunan antar umat beragama tetap terjaga dengan baik dan semakin erat.
“Kita sangat mengapresiasi kegiatan ini. Semoga dari kegiatan ini para siswa semakin bisa mengendepankan sikap toleransi, menghormati, dan saling menjaga antar sesama,” tuturnya.
Sementara itu, Hana Meilani selaku Kepala SMPN 1 Koba mengatakan bahwa kegiatan pesantren kilat ini merupakan agenda rutin tahunan yang digelar SMPN 1 Koba pada saat bulan suci Ramadan.
“Kegiatan yang kami laksanakan hari ini adalah agenda rutin tahunan sekolah, yakni penguatan pendidikan karakter, karena yang terlibat bukan hanya siswa yang beragama Islam, tapi yang non-muslim juga,” terangnya.
Dijelaskan Hana bahwa penguatan pendidikan karakter pesantren kilat untuk siswa muslim ditujukan untuk mendalami agama Islam, dengan berbagai kegiatan seperti tadarus, solat dhuha, dan lainnya.
“Kemudian penguatan pendidikan karakter untuk siswa yang non-muslim juga ada. Jadi kami bentuk kelompok-kelompok berdasarkan agama, ada agama Budha, Khonghucu, Katolik, dan Kristen Protestan,” ujar Hana
“Ini merupakan contoh dari pendidikan inklusi, artinya semua siswa terlibat, tidak melihat agamanya apa, kami berikan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan karakter,” pungkasnya.