Pentingnya Mengelola Keuangan Bagi Mahasiswa Di Era Digital
Farrel Glentino Aritonang
Mahasiswa Akuntansi Universitas Jambi
TerabasNews – Di era digital yang terus berkembang pesat, mahasiswa memiliki peluang besar untuk mengelola
keuangan mereka dengan lebih efisien. Namun, di sisi lain, mereka juga menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kemudahan teknologi, seperti aplikasi keuangan dan platform digital, menawarkan banyak keuntungan tetapi juga membawa risiko, terutama bagi
mereka yang belum memahami pentingnya literasi keuangan. Hal ini menjadikan pengelolaan keuangan sebagai salah satu keterampilan yang wajib dikuasai mahasiswa demi mencapai kestabilan finansial.
Mahasiswa sering kali terpapar berbagai godaan konsumtif melalui iklan digital dan promosi yang sangat menarik. Tanpa pengelolaan yang baik, kebiasaan ini dapat menyebabkan pengeluaran yang tidak terkontrol dan bahkan masalah finansial jangka panjang. Artikel ini akan membahas berbagai tantangan dan solusi praktis bagi mahasiswa untuk mengelola keuangan mereka secara bijaksana di era digital.
Tantangan Keuangan Mahasiswa di Era Digital
Salah satu tantangan utama yang dihadapi mahasiswa saat ini adalah belanja impulsif. Kemudahan akses ke platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada mempermudah mereka untuk membeli berbagai barang tanpa berpikir panjang. Diskon besar-besaran, promo harian, dan iklan yang personalisasi sering kali menggoda mahasiswa untuk membeli barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan. Akibatnya, pengeluaran mereka menjadi tidak terkendali dan sulit untuk
menabung.
Selain itu, dompet digital seperti OVO, DANA, dan GoPay menawarkan kemudahan transaksi tetapi juga meningkatkan risiko pengeluaran yang tidak direncanakan. Saldo digital sering kali terlihat “tidak nyata,” sehingga membuat mahasiswa merasa lebih mudah untuk menghabiskannya.
Pengeluaran kecil seperti membeli kopi atau makanan ringan menggunakan dompet digital jika tidak diawasi dapat mengakumulasi jumlah yang besar dalam waktu singkat.
Pinjaman online juga menjadi masalah serius bagi mahasiswa di era digital. Ketika uang saku tidak mencukupi, mereka sering kali tergoda untuk mengambil pinjaman online karena prosesnya yang
cepat dan syaratnya yang mudah. Namun, mereka jarang memperhatikan bunga tinggi atau penalti keterlambatan yang memberatkan. Hal ini dapat menyebabkan mahasiswa terjebak dalam lingkaran utang yang sulit untuk diatasi.
Solusi Mengelola Keuangan bagi Mahasiswa
Mengelola keuangan dengan baik bukanlah hal yang sulit jika mahasiswa memiliki disiplin dan pemahaman yang baik. Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah membuat anggaran bulanan.
Dengan membuat anggaran, mahasiswa dapat memetakan pengeluaran mereka, baik untuk kebutuhan pokok seperti makan, transportasi, dan biaya kuliah, maupun kebutuhan tambahan seperti hiburan. Saat ini, sudah banyak aplikasi yang dapat membantu mahasiswa dalam mencatat pengeluaran, seperti Money Lover, Monefy, dan Spendee.
Menabung juga merupakan langkah penting yang tidak boleh diabaikan. Meskipun sulit, menyisihkan sebagian kecil dari uang saku setiap bulan dapat memberikan manfaat besar di masa
depan. Dana darurat ini dapat digunakan untuk kebutuhan mendesak seperti perbaikan barang yang rusak atau biaya kesehatan. Pilihan investasi mikro seperti reksa dana dan emas juga bisa menjadi
alternatif menabung yang menarik bagi mahasiswa.
Mahasiswa juga perlu lebih bijaksana dalam menggunakan dompet digital. Salah satu cara yang efektif adalah dengan hanya mengisi saldo sesuai kebutuhan dan menghindari godaan promosi yang tidak relevan. Sebelum melakukan pembelian, penting untuk mempertanyakan apakah
barang tersebut benar-benar diperlukan. Dengan cara ini, mahasiswa dapat mencegah pengeluaran yang tidak perlu dan mengelola keuangan mereka dengan lebih baik.
Peran Teknologi dalam Mengelola Keuangan
Teknologi sebenarnya dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat untuk mengelola keuangan jika digunakan dengan bijak. Selain aplikasi budgeting, mahasiswa dapat memanfaatkan platform edukasi keuangan seperti ZAP Finance atau akun-akun media sosial yang memberikan tips dan trik mengelola keuangan. Dengan memahami literasi keuangan melalui teknologi, mahasiswa dapat membuat keputusan finansial yang lebih baik.
Selain itu, teknologi juga memudahkan mahasiswa untuk memulai investasi. Aplikasi investasi seperti Bibit atau Ajaib memungkinkan mahasiswa untuk mulai berinvestasi dengan modal kecil. Dengan belajar investasi sejak dini, mahasiswa dapat membangun kebiasaan finansial yang sehat dan mempersiapkan masa depan yang lebih stabil.
Mengelola Prioritas dan Membedakan Kebutuhan
Salah satu kunci keberhasilan dalam mengelola keuangan adalah kemampuan untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Mahasiswa sering kali merasa sulit untuk menahan diri dari godaan barang-barang yang tidak diperlukan. Namun, dengan latihan dan kedisiplinan, kebiasaan ini dapat diubah.
Sebagai contoh, daripada menghabiskan uang untuk barang yang bersifat konsumtif, mahasiswa dapat menggunakan uang tersebut untuk investasi dalam pendidikan atau pengembangan keterampilan. Dengan demikian, pengeluaran mereka akan memberikan manfaat jangka panjang
daripada kepuasan sesaat.
Manfaat Pengelolaan Keuangan yang Baik
Pengelolaan keuangan yang baik tidak hanya membantu mahasiswa menghindari masalah finansial tetapi juga memberikan dampak positif pada aspek kehidupan lainnya. Dengan memiliki anggaran yang terencana, mahasiswa dapat mengurangi stres akibat kekhawatiran keuangan.
Selain itu, mereka juga dapat fokus pada hal-hal yang lebih penting, seperti pendidikan dan pengembangan diri.
Di sisi lain, mahasiswa yang terbiasa mengatur keuangan mereka sejak dini akan lebih siap menghadapi tantangan finansial setelah lulus. Misalnya, mereka dapat membayar cicilan pinjaman
pendidikan atau menabung untuk membeli rumah dengan lebih mudah. Kebiasaan ini juga mengajarkan mahasiswa untuk hidup lebih hemat dan bertanggung jawab.
Kesimpulan
Era digital membawa berbagai tantangan dan peluang dalam mengelola keuangan. Mahasiswa sebagai generasi muda harus mampu memanfaatkan teknologi untuk mendukung pengelolaan keuangan mereka, bukan malah terjebak dalam kebiasaan konsumtif yang merugikan. Dengan membuat anggaran, menabung, dan menggunakan teknologi secara bijak, mahasiswa dapat membangun masa depan finansial yang lebih baik.
Pengelolaan keuangan bukan hanya tentang uang, tetapi juga tentang membangun kebiasaan yang mendukung kehidupan yang lebih teratur dan bebas dari stres finansial. Dengan langkah kecil yang konsisten, mahasiswa dapat mencapai kestabilan keuangan dan mempersiapkan diri untuk menghadapi masa depan yang penuh tantangan. (**)