Tegas dan Rasional

Mengetahui Perbedaan Khasiat Antara Obat Generik dan Obat Branded

0 362

Nama: Siti Mutiah Ningsih
Mahasiswa Prodi Farmasi Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

TerabasNews – Obat generik dan obat bermerek atau branded sering kali menjadi bahan perdebatan di kalangan pasien. Sebagian orang meyakini bahwa obat bermerek lebih efektif dibandingkan obat generik, meskipun keduanya mengandung zat aktif yang sama. Keyakinan ini seringkali muncul dari perbedaan harga yang signifikan, di mana obat bermerek biasanya lebih mahal daripada obat generik.

Penggunaan obat generik di Indonesia umumnya hanya sekitar 7% dibandingkan dengan pasar obat bermerek. Menurut persepsi pasien, harga obat yang lebih tinggi menjamin kualitas yang lebih baik. Hal ini juga disebabkan oleh persepsi umum bahwa obat generik memiliki kualitas yang lebih rendah daripada obat bermerek.

Menurut penulis sendiri, obat generik dan obat bermerek memiliki khasiat yang sama, karena pada setiap jenis obat dalam proses pembuatan hingga menjadi produk harus memenuhi standar yang ketat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Obat generik diproduksi setelah masa paten dari obat telah habis dan disetujui BPOM apabila mengandung zat aktif yang sama dalam dosis yang sama pula.

Namun, terdapat perbedaan obat generik dengan branded yang dapat terletak pada bahan tambahan, bentuk sediaan, dan teknologi pembuatan yang digunakan, yang mungkin mempengaruhi pengalaman pasien dalam mengkonsumsi obat tersebut. Penggunaan zat tambahan tertentu ataupun bentuk sediaan yang berbeda pada obat dapat mempengaruhi proses pengantaran obat didalam tubuh hingga dapat memberikan efek menyembuhkan seperti kecepatan obat dalam memberikan efek, tetapi hal ini tidak mempengaruhi efektivitas klinis atau khasiat yang diberikan. Di sisi lain, faktor psikologis dan persepsi pasien turut memainkan peran penting. Pasien yang telah terbiasa mengonsumsi obat bermerek mungkin merasa lebih nyaman dan yakin terhadap efektivitasnya dibandingkan dengan obat generik.

Dengan kata lain, ini tidak berarti bahwa obat generik kurang efektif, perbedaan yang dirasakan lebih sering bersifat subjektif daripada objektif. Pada akhirnya, pilihan antara obat generik dan bermerek tidak semata-mata soal khasiat, tetapi juga soal preferensi, persepsi, dan kepercayaan pasien.

Yang terpenting adalah pasien mendapatkan pengobatan yang sesuai dengan kebutuhan medis tanpa terbebani oleh biaya yang tidak perlu. Sehingga edukasi mengenai kesetaraan efektivitas antara kedua jenis obat ini harus disosialisasikan dan menjadi tanggungjawab tenaga kefarmasian agar masyarakat dapat membuat keputusan yang lebih bijak terkait pilihan obat mereka. (**)

Leave A Reply

Your email address will not be published.