Pemprov Babel, Bersama KBI Bawa Angin Segar Buat Petani dan Pelaku Usaha Lada Babel.
TerabasNews, Pangkalpinang-Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melalui Dinas Peridustrian dan Perdagangan (Dipserindag) Provinsi Bangka Belitung (Babel) bersama PT. Kliring Berjangka Indonesia (KBI), membawa angin segera untuk para petani lada dan para pengusaha lada di Provinsi Bangka Belitung.
Rencananya, PT. Kliring Berjangka Indonesia (KBI) bersama Pemprov Babel akan menata kembali Tata Kelola Ekosistem Perdagangan Lada Melalui Skema Resi Gudang dalam bentuk pembiyayaan.
“Pertemuan ini, untuk memberikan masukan kepada kita dan KBI. Agar masukan dan saran kedepanya membawa angin segar buat kita semua yang hadir pada hari ini. KBI berusaha untuk mengajak kita, skema eskosistem perdagangan resi gudang, ” Kata Deki Susanto, Sekdis Disperindag Babel,saat memimpi dan membuka gegiatan tersebut.
Dimana nantinya skema ekosistem perdagangan lada ini membawa manfaat mulai dari memberikan pembiyaan kepada petani yang tergabung dalam korporasi, kemudian menstabilkan harga karena melihat harga di tingkat nasional dan adanya kepastian harga yang ditetapkan.
“Jika melihat pertumbuhan ekonomi Babel pada saat ini yang kurang baik, harga timah mengalami penurunan, namun lada harganya sekarang ini mengalami kenaikan, dari Rp. 120.000 sampai dengan Rp. 125.000/perkilo, ” ujarnya.
Diamana tujuan dari Ekosistem Perdagangan Lada Melalui Skema Resi Gudang untuk meningkatkan marwah lada dan menggembalikan kejayaan lada, yang tujuan akhirnya untuk kesejahteraan petani dan pelaku usaha lada.
“Kita kembalikan marwah dan kejayaan lada Babel. Lada Babel kita peluangkan sebagai salah satu kilang Babel yaitu lada, sebagai marhwah selain timah. Aapa yang kita kerjakan ini, untuk kebersamaan semua, mensejahterakan petani lada, ” tuturnya.
Sementara itu, Staf Khusus Pemprov Babel Abdul Fatah menambahakan untuk mengelola tata kelola ekosistem perdagangan lada melalui skema resi gudang, pihaknya menyarankan dan akan membantu membuat regulasi atau aturan-aturan yang jelas dan terarah.
Sementara itu, Direktur KPBI (Kriling Perdagangan Berjangka Indonesian) Yose Skundarisa menjelaskan bahwa pihaknya akan membantu segala kebutuhan petani dan para pelaku usaha untuk mewujudkan perdagangan lada dengan harga pasar melalui skema resi gudang.
Oleh sebab itu, dirinya mengharapkan dukungan dari berbagai pihak, agar skema resi gudang lada berjalan dengan baik.
“Kesuksesan itu semua buka kami saja berjalan sendiri, tapi semua petani dan pelaku susaha, serta pemerintah daerah. Selain kesiapan resi gudang dan manfaatnya,” imbuhnya. (humas Disperidag)