TerabasNews, Pangkalpinang – Keseriusan seorang Naziarto mengikuti Pilkada serentak 2024, beliau mendatangi kantor DPD PDI Perjuangan Bangka Belitung guna mendaftarkan dan sekaligus mengembalikan langsung formulir sebagai calon Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rabu 8/5.

Mantan Sekda Bangka Belitung Naziarto mengatakan, dirinya mendaftar ke PDIP ibarat anak kembali ke rumah orang tua, dimana pada tahun 2007 lalu pernah sebai calon wakil bupati Bangka bersama pak Rudianto Tjen Menggunakan kendaraan PDIP.
“Jadi hari ini bukanlah yang kali pertama dirinya datang ke PDIP melainkan sudah beberapa kali, bisa diibaratkan anak yang berkunjung kerumah orang tuanya,” Kata Naziarto di kantor DPD PDIP Babel.
Ia mengatakan, dirinya kembali ke PDIP seperti kembali ke rumah orang tua dan ingin kembali menjaga dan merawatnya supaya sehat wal afiat.
“Kenapa saya katakan demikian, karena saya sebagai seorang anak yang selama ini terpisah dari orang tua, bukan karena durhaka, tetapi karena saya sebagai seorang birokrasi. Sesuai undang-undang, PNS tidak boleh ber partai, jadi saya memisahkan diri dari orang tua saya. Bukan berarti saya tidak memperhatikan, saya selalu mengikuti pergerakan rumah demokrasi ini,” katanya.
Sebagai bentuk keseriusan dirinya untuk maju pada pemilihan gubernur Bangka Belitung Ia memastikan dengan mendaftarkan diri dan langsung menyerahkan formulir ke PDIP.
“Terkait untuk mekanisme dan prosedural yang dilakukan oleh partai, saya sebagai anak maka tunduk kepada orang tua (PDIP),” katanya.
Sementara Ketua DPD PDIP Bangka Belitung, Didit Sri Gusjaya mengatakan Naziarto merupakan orang yang kelima mendaftar sebagai calon Gubernur Babel ke PDIP.
Menurutnya Naziarto merupakan orang yang sudah tidak asing lagi bagi PDIP, karena sudah memiliki jejak sejarah yang luar biasa bagi PDI Perjuangan.
Selain itu kata Didit, Naziarto merupakan orang yang taat sekali terhadap aturan, selalu mengedepankan aturan, komunikasinya sangat baik dan selama bermitra saat masih menjabat sebagai ketua DPRD, Naziarto selalu mengedepankan aturan, apapun yang dihadapinya tetap aturan yang didahulukan.
“Beliau juga dikatagorikan orang yang cukup sabar, walaupun saat menjabat sebagai Sekda Babel ada hak-hak beliau yang terlantarkan, beliau masih sabar. Inilah hebatnya beliau, tetap betah dan sampai selesai mengemban amanah sebagai sekda,” katanya.
Terkait syarat untuk para calon Gubernur, kata Didit, wakil gubernurnya harus dari PDIP dan itu merupakan keharusan, karena bagaimanapun kalau hanya sebagai partai pendukung, PDIP tidak mungkin mau, maka untuk itu harus menyiapkan wakilnya.
“Tapi saya yakin dan percaya hal tersebut sudah dipahami oleh pak Naziarto, karena saya yakin beliau mendaftar ke PDIP sudah tahu kriteria-kriteria yang diinginkan PDIP. Untuk itu, nanti akan kami akan menyodorkan lima orang, tinggal beliau yang memilih wakilnya,” katanya.
Ia mengungkapkan, untuk latar belakang calon wakil gubernur yang disodorkan PDIP antara lain, ketua DPRD, mantan ketua DPRD, mantan gubernur dan wakil gubernur, pengusaha dan akademisi.
“Kami sudah berkomunikasi, tinggal kelanjutannya seperti apa dan siapa diantaranya yang paling siap. Tetapi kami tidak otoriter, kami serahkan kepada beliau untuk memilih siapa calon wakilnya,” ujarnya. (**)