Abang Hertza : Pembangunan Kota Pangkalpinang dibawah Kepimpinan Maulan Aklil Berkembang Sangat Pesat
TerabasNews, Pangkalpinang — Ketua DPRD Kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Abang Hertza Menilai Pembangunan Kota Pangkalpinang dibawah pimpinan Maulan Aklil (Molen) berkembang sangat pesat.
Ia mengatakan, Kota Pangkalpinang sejak 5 tahun kebelakang terus berbenah bergerak membangun serta mempercantik wajah ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
“Selain mempercantik wajah kota Pangkalpinang Molen juga terus melakukan perkembangan iklim investasi di Kota Pangkalpinang saat ini semakin menggeliat,” Ujar Ketua DPRD Kota ini, Selasa 19/9.
Abang Hertza mengatakan, Kota dengan slogan “Beribu Senyuman” ini juga menjadi etalase Bangka Belitung, tak bisa dihindari bahwa Kota Pangkalpinang harus terus bergerak membangun menuju kota metropolis.
“Memang untuk membangun kota itu tidak serta merta seperti membalikkan telapak tangan, kota kita ini tidak sesederhana dulu lagi. Kita menuju kota tumbuh, berkembang dan besar menuju metropolis,” Ujarnya.
Dikatakannya, Kota Pangkalpinang sebagai kawasan perdangangan dan jasa, tentu kota ini kian dilirik para pengusaha untuk berinvestasi.
“Dengan banyaknya investasi yang masuk, selain menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan juga dapat menyerap tenaga kerja, sehingga mengurangi angka pengangguran di Kota Pangkalpinang ini,” Katanya.
Ketua DPRD Kota Pangkalpinang, Abang Hertza juga menilai menjelang berakhirnya periode pertama kepemimpinan Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil, pembangunan dan perkembangan di wilayah itu sangat signifikan maju.
“Banyak investor luar daerah berinvestasi di Kota Pangkalpinang seperti hadirnya beberapa gerai nasional. Kami DPRD mengapersiasi wali kota Molen dalam menata kota,”ujarnya.
Selain itu, kata Hertza adanya kritik mengenai Pasar Pagi, Ia menilai wajah pasar tersebut sudah lebih baik dibandingkan sebelumnya, namun, terkait menjaga fasilitas umum, kebersihan dan kerapian pasar, tak hanya tugas seorang wali kota saja, tetapi seluruh masyarakat juga ikut andil.
“Seorang kepala daerah bukan malaikat yang sempurna, wajar saja. Kalau kritik membangun untuk Kota Pangkalpinang boleh saja,”ujarnya.
Kendati demikian kata Hertza, adanya kritik dan saran ini dapat menjadi tantangan bagi wali kota Molen untuk menyelesaikan PR tersebut pada periode selanjutnya.
“Seperti pasar burung sudah dilakukan revitalisasi tinggal pasar lainnya. Memang dalam mengelola pasar butuh penanganan yang intens apalagi APBD kita terbatas. Adanya pembangunan sarana infrastruktur tentu sangat dibutuhkan kesadaran masyarakat kota untuk bersama-sama merawat, ibarat rumah siapa lagi kalau bukan penghuninya sendiri yang ikut menjaga dan merawat,” Tutupnya. (**)