Perkuat Pengendalian Inflasi
di Provinsi Bangka Belitung, Bank Indonesia serahkan PSBI
TerabasNews, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo, menyerahkan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI), pada 19 Februari 2023, untuk semakin memperkuat upaya pengendalian inflasi di Provinsi Bangka-Belitung dalam kerangka Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Bentuk PSBI yang diberikan a.l. alat dan mesin pertanian (alsintan) budidaya cabai, alsintan replikasi budidaya cabai, demplot dan bibit cabai, alsintan integrated farming, hidroponik, dan peralatan pembuatan pupuk organik. Pemberian PSBI dipusatkan di Pesantren At-Toyibah, Balunijuk, Kabupaten Bangka. Penjabat Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung, yang diwakili Asisten II Yanuar S.H., M.H., turut hadir menyerahkan bantuan PSBI dimaksud.
Penyerahan PSBI dimaksud merupakan rangkaian kegiatan Deputi Gubernur, Dody Budi Waluyo, dalam rangka pengukuhan Kepala Kantor Perwakilan BI Prov. Bangka-Belitung, Faturachman, yang menggantikan Budi Widihartanto yang beralih tugas ke Kantor Perwakilan BI Prov. Kalimantan Selatan.
Program pengendalian inflasi yang mengedepankan sinergitas dengan berbagai pihak dan meningkatkan kapasitas produksi pangan menjadi salah satu fokus GNPIP.
Kebijakan stabilisasi harga, tidak hanya dilakukan BI melalui kebijakan moneter, namun juga melalui sinergitas antar lembaga dan pemerintah (pusat dan daerah).
Saat ini, angka inflasi global dan nasional memperlihatkan peningkatan karena berbagai faktor, a.l faktor geopolitik, kondisi iklim, dan kondisi spasial daerah masing-masing. Namun demikian, per Januari 2023, inflasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tercatat sebesar 4,94% atau lebih rendah daripada angka inflasi nasional 5,28%. Babel saat ini masih tercatat sebagai provinsi dengan inflasi 10 terendah secara nasional.
Dalam sambutannya Dody Budi Waluyo menyampaikan bahwa PSBI mencakup 3 (tiga) hal yaitu yang berkaitan dengan peningkatan kapasitas ekonomi, peningkatan kapasitas SDM, serta sosial.
“PSBI yang disalurkan kali ini ditujukan untuk peningkatan kapasitas ekonomi, serta sosial. Secara total PSBI diberikan kepada 10 penerima yang mewakili seluruh kabupaten/kota di Bangka-Belitung. PSBI tersebut terutama ditujukan untuk meningkatkan ketahanan pangan terutama untuk komoditas cabai,” kata Dody.
Aneka cabai merupakan salah satu komoditas pangan yang kerap menyumbang inflasi nasional, termasuk Bangka-Belitung. Sehingga pada tahun 2023 ini, BI bersama pemerintah daerah terus memberikan perhatian terhadap upaya peningkatan kemandirian produksi cabai di Bangka Belitung. Penerima PSBI terkait dengan penguatan produksi pangan masing-masing pesantren dan asosiasi usaha petani/gapoktan.
“Selain berbentuk alsintan, terdapat pula PSBI yang diberikan kepada kelompok difabel yakni Ikatan Tuna Netra Muslim Indonesia berupa bantuan perlengkapan kesekretariatan, serta terdapat pemberian PSBI kepada pondok pesantren berupa peralatan sanitasi dan tempat tidur,” ujarnya.
Setelah Penyerahan PSBI, Rombongan Deputi Gubernur Dody bergerak melanjutkan agenda Panen Cabai Merah di Lahan Pesantren at-Toybah Kab. Bangka sebagai salah satu program Unggulan GNPIP serta Kemandirian Pesantren di Provinsi Kep. Bangka Belitung.