TerabasNews – PLN Unit Induk wilayah Bangka Belitung telah meluncurkan Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) Plant di TPA Parit Enam Kota Pangkalpinang dalam rangka ekonomi sirkular dan alternatif solusi sampah organik di Kota Pangkalpinang.
“BBJP Plant merupakan alternatif solusi untuk permasalahan sampah kota serta upaya mendorong percepatan net zero emission dengan memanfaatkan sampah menjadi bahan bakar cofiring untuk PLTU,” kata Manager Unit Pelaksana Pembangkitan Bangka Belitung, Umar Farouq Andi Saputro saat memberikan sambutan pada acara peluncuran BBJP Plant di PLTU Air Anyir, Selasa (20/12).
Ia mengatakan, BBJP Plant TPA Parit Enam ini pada awalnya merupakan Co Pilot Project program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) di Regional Sumatera dan Kalimantan. Penjajakan program ini dilaksanakan dengan melakukan pencarian data populasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di lokasi sekitar PLTU Air Anyir.
“Pemilihan lokasi TPA Parit Enam Pangkalpinang didasarkan pada potensi sampah di Kota Pangkalpinang sekitar 150 ton per hari dan jarak ke PLTU Air Anyir sekitar 12 km. Dengan kondisi tersebut, kami melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Pemerintah Kota Pangkalpinang,” katanya.
Dikatakannya, kesepakatan bersama (MoU) ditandatangani pada 30 Juni 2022 antara GM PLN UIW Bangka Belitung dan Wali Kota Pangkalpinang dan dilanjutkan penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) pada 12 Juli 2022 antara Manager PLN UPK Bangka Belitung dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pangkalpinang untuk melakukan penelitian dan pengembangan pengelolaan sampah menjadi bahan bakar jumputan padat (BBJP) untuk cofiring di PLTU Anyir.
Dalam rangka percepatan pelaksanaan program BBJP Plant, PLN Bangka Belitung terus melakukan koordinasi dengan PLN Pusat untuk percepatan persetujuan anggaran dan akhirnya anggaran disetujui oleh PLN Pusat.
“Untuk pembangunan BBJP Plant di TPA Pangkalpinang ini dimulai bulan Agustus 2022 dengan memanfaatkan fly ash bottom ash (FABA) PLTU Air Anyir sebagai urugan dasar dan penggunaan conblock dari bahan FABA. Sedangkan untuk penyediaan peralatan mesin BBJP bekerjasama dengan PLN PUSHARLIS,” ujarnya.
Adapun kapasitas BBJP Plant di TPA Parit Enam, kata Dia, yaitu sebesar 5 ton sampah per hari dan dapat menghasilkan BBJP sekitar 1,3 ton per hari dengan memamfaatkan sampah organik yang berasal dari sampah rumah tangga, sampah taman dan lain sebagainya.
Untuk melakukan edukasi dan knowledge sharing cara pengolahan sampah menjadi BBJP, PLN juga telah melaksanakan pelatihan selama 2 hari tanggal 19 – 20 Oktober 2022 bekerjasama dengan IT-PLN sebagai pemateri pelatihan.
“Hingga saat ini BBJP Plant Parit Enam sudah memproduksi 10 ton BBJP atau sekitar 30 ton sampah basah yang bersumber dari sampah taman, sampah rumah tangga danlimbah batok kelapa. Dari hasil pengujian, kualitas kalori BBJP berkisar antara 2.500 – 3.700 kkal/kg,” katanya.
Ia mengatakan, hasil produksi BBJP ini nantinya akan digunakan sebagai bahan bakar cofiring PLTU Air Anyir untuk subsitusi energi fosil (batubara) menjadi energi yang lebih ramah lingkungan.
Untuk kelancaran pengoperasian BBJP Plant di TPA Parit Enam, Pemerintah Kota Pangkalpinang telah membentuk sebuah Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) MY SOUL PGK yang secara khusus ditugaskan sebagai pelaksana operasional BBJP Plant di TPA Parit Enam Pangkalpinang.
“Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada management PLN Pusat dan PLN UIW Bangka Belitung yang telah mendukung program BBJP Plant di TPA Parit Enam. Secara khusus kami juga mengucapkan terimakasih kepada Wali Kota Pangkalpinang Bapak Maulan Aklil yang telah mendukung program BBJP Plant ini dari awal hingga pada hari ini kita dapat melakukan Launching BBJP Plant di TPA Parit Enam sehingga dapat membantu menangani permasalahan sampah di Kota Pangkalpinang dan ikut berkontribusi dalam menurunkan emisi CO2 akibat lanfill sampah di TPA,” katanya.
Sementara General Manager PLN UIW Bangka Bangka Belitung, Ajrun Karim mengatakan program BBJP Plant TPA Parit Enam untuk Cofiring PLTU Air Anyir merupakan salah satu bentuk transformasi PLN untuk mewujudkan PLN Green.
Transformasi ini kata Dia, dilatarbelakangi arahan Presiden dan kebijakan pemerintah dalam mengelola secara optimal cadangan daya dan mempersiapkan transisi energi.
“BBJP Plant menjadi salah satu bentuk upaya untuk mencapai target bauran energi Nasional sebesar 23 persen Tahun 2025 dan Net zero emission tahun 2060,” katanya.
Dikatakannya, PLN melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) tahun 2022, PLN Peduli terhadap kondisi sampah yang ada dikota Pangkalpinang dan sekitarnya.
“Untuk itu kita sangat Peduli dan akan berusaha memfungsikan bagaimana sampah ini bisa diolah dipilah sehingga menjadi bahan baku yang bermanfaat untuk Pembangkit Listrik PLN,” ujarnya.
Ia mengatakan, pembangunan BBJP Plant ini melibatkan PLN Pusharlis untuk pembuatan mesin pencacah sampah dan Institut Teknologi PLN untuk pelatihan tentang pengolahan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP).
Proses pengolahan sampah dimulai dari pemilahan sampah untuk memisahkan antara sampah yang dapat dimanfaatkan untuk BBJP dengan sampah yang tidak bisa dimanfaatkan seperti sampah kaca, botol dan lain-lain.Kemudian sampah yang sudah dipilah tersebut dilakukan proses bio drying dengan menggunakan campuran bio activator dan ditempatkan pada guludan atau bedengan selama kurang lebih 5 hari untuk mempercepat proses pengeringan sampah.
Setelah sampah mengering kemudian dilakukan pencacahan sampah dengan menggunakan mesin pencacah sampah. Sampah yang telah diolah tersebut yang akan dicampur dengan batubara dan digunakan sebagai bahan bakar PLTU.
“Besar harapan kami bahwa adanya program BBJP Plant ini dapat membantu Pemerintah Kota Pangkalpinang dalam mengatasi masalah sampah di kota Pangkalpinang dan mengurangi jumlah tumpukan sampah di TPA Parit Enam,” katanya.
Ia berharap dengan adanya BBJP Plant ini dapat menciptakan pemberdayaan ekonomi masyarakat di sekitar TPA Parit Enam, karena sampah yang terdapat di TPA Parit Enam ini dapat memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi sehingga dapat menjadi tambahan pendapatan bagi masyarakat atau komunitas masyarakat yang melakukan pengolahan sampah di TPA Parit Enam.
“Manfaat bagi PLN yaitu sampah yang telah diolah menjadi BBJP dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar campuran batubara di PLTU Air Anyir, sehingga menambah produksi kWh Green di PLN Bangka Belitung. Pada kesempatan yang baik ini, kami meminta dukungan Bapak WaliKota Pangkalpinang beserta Forkominda Kota Pangkalpinang untuk bersama-sama mensukseskan program pemerintah dalam mencapai bauran energi nasional dan menyelesaikan permasalahan sampah di Kota Pangkalpinang,” katanya.
TerabasNews, BANGKA TENGAH - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bangka Tengah, menggelar Rapat Paripurna…
TerabasNews, PANGKALPINANG – Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Didit Srigusjaya, menyoroti penggunaan gas elpiji…
TerabasNews, PANGKALPINANG – Ketua DPRD Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Didit Srigusjaya, menghadiri acara pengukuhan pengurus…
TerabasNews, BANGKA TENGAH - Hari pertama kerja sebagai Wakil Bupati Bangka Tengah, Efrianda mengunjungi sejumlah…
TerabasNews, PANGKALPINANG -- Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya…
TerabasNews, SAWANG LAUT -- Untuk meningkatkan hasil tangkapan nelayan, PT Timah menyerahkan bantuan untuk Kelompok…