Oleh Vidia Gita Dinata
Mahasiswa Universitas Bangka Belitung
TerabasNews – Laut Batu Beriga terletak di Desa Batu Beriga, kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Laut Batu Beriga merupakan salah satu laut yang sampai saat ini masih terjaga keasrian serta keindahannya. Keindahan yang masih bisa kita nikmati menjadi salah satu aset yang sangat berharga bagi kita dan juga bagi masyarakat yang ada disekitar laut tersebut. Dibalik keasrian dan keindahannya, laut Batu Beriga menyimpan berbagai sumber daya. Adapun sebagian sumber daya yang tersimpan dijadikan masyarakat sekitar sebagai mata pencaharian mereka. Contohnya mayoritas masyarakat disana adalah nelayan, adanya turun temurun dari nenek moyang yang sejak dahulu sudah memanfaatkan sumber daya tersebut.
Akhir-akhir ini laut Batu Beriga ramai diperbincangkan, akibat adanya konflik antara perusahaann PT Timah dengan masyarakat sekitar. Mulanya dikabarkan bahwa PT Timah akan melakukan penambangan di laut Batu Beriga, dengan melampirkan bahwa PT Timah memiliki izin dari Ikatan Usaha Pertambangan (IUP) untuk menambang timah di laut Batu Beriga. Munculnya konflik dikarenakan adanya penolakan dari masyarakat sekitar terhadap penambangan tersebut. Masyarakat khawatir jika adanya penambangan dapat merusak keseimbangan ekosistem, artinya lingkungan sekitar laut akan tercemar. Selain itu, perlahan penambangan yang dilakukan akan mempengaruhi penghasilan masyarakat sekitar yang bergantung pada sumber daya laut Batu Beriga.
Konflik tersebut jelas akan mempengaruhi perekonomian baik bagi perusahaan PT Timah maupun masyarakat sekitar. Masalah ekonomi yang akan terjadi pada perusahaan PT Timah yaitu penurunan produksi bijih dan logam timah yang menyebabkan kontraksi ekonomi di sektor pertambangan dan industri pengolahan, yang merupakan andalan ekonomi Bangka Belitung. Hal ini berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang melambat dan bahkan terkontraksi pada beberapa triwulan terakhir. Sedangkan masalah perekonomian yang akan dirasakan oleh masyarakat sekitar yaitu terhambatnya aktivitas nelayan untuk memperoleh hasil laut, sehingga penghasilan atau nilai rupiah yang didapat akan menurun dan muncul masalah ekonomi yaitu ketidak cukupan individu dalam memenuhi kebutuhan hidup.
PT Timah sempat melakukan beberapa usaha untuk membujuk masyarakat sekitar yaitu dengan adanya penambangan di laut tersebut akan menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar, sehingga berdampak positif pada perekonomian lokal. Disamping itu PT Timah memastikan tidak akan mengganggu aktivitas nelayan. Tetapi 80% masyarakat menolak mentah-mentah, masyarakat tidak peduli akan hal yang dijanjikan dan diberikan kepada perusahaan PT Timah, masyarakat lebih memilih untuk mempertahankan harta yang berharga yang ada di daerah mereka. Masyarakat akan selalu berusaha agar laut selalu terjaga, walaupun mereka memanfaatkan sumber daya yang ada, dalam artian bergantung hidup pada hasil dari sumber daya, tetapi bukan berarti mereka mengambilnya secara serakah atau sifat ingin mendapatkan sebanyak banyaknya sumber daya yang tersedia.
Dapat disimpulkan bahwa kasus ini merupakan benturan antara kepentingan ekonomi perusahaan tambang dan hak masyarakat lokal yang bergantung pada laut sebagai sumber hidup, dengan risiko kerusakan lingkungan dan konflik sosial yang terus mengemuka. (**)
TerabasNews, BANGKA SELATAN – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Yogi…
TerabasNews, PANGKALPINANG – Pemerintah Kota Pangkalpinang telah mendistribusikan sebanyak 25 ton beras dari cadangan pangan…
TerabasNews, Pangkalpinang – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) daerah…
TerabasNews, PANGKALPINANG – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pangkalpinang menunda penandatanganan Nota Kesepakatan terkait…
TerabasNews, PANGKALPINANG — Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Hidayat Arsani, pada Senin (13/10/2025) pagi menjalani…
TerabasNews - Kapolda Bangka Belitung Irjen Pol Hendro Pandowo kembali mengunjungi Kabupaten Belitung, Senin (13/10/25).…