Categories: Pemprov Babel

Ibu Melati Ajak Kenali Proses Pembuatan Tenun Cual Khas Babel

TerabasNews – MUNTOK – Kunjungi Kelompok Tenun Bunda Cempaka “Lena”, Senin (19/10), Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Melati Erzaldi menegaskan bahwa, membuat tenun songket itu tidak mudah, semakin sedikit jumlah benang yang digunakan itu akan mempengaruhi tekstur atau kelembutan hasilnya.

Saat berkunjung ke rumah produksi tenun songket cual milik Magdalena di Kota Muntok, Ketua Dekranasda Melati Erzaldi mencoba langsung memangku alat tenun di kakinya, merasakan sulitnya menenun yang membutuhkan ketelatenan, serta ketelitian bahkan tenaga yang kuat.

Jaman dulu, perempuan-perempuan Bangka yang dipingit mengerjakan tenun songket bermotif cual khas Bangka Belitung mampu menghasilkan tenunan yang jauh lebih halus. Ternyata teknik yang digunakan ini merupakan teknik yang lebih sulit karena, gulungan benang yang digunakan lebih sedikit tetapi tiap helai benangnya dibagi menjadi lebih banyak.

“Kebayang bagaimana lama dan sulitnya proses pembuatan tiap tenun songket cual ini. Hanya saja sekarang sudah ada alat pembelah benang ini dan cukup membantu penenun,” ungkap Ketua Dekranasda Melati Erzaldi.

Pemilik rumah produksi tenun songket cual, Magdalena, saat berbincang bersama Ketua Dekranasda Melati Erzaldi mengatakan bahwa, memulainya menjadi seorang penenun dari melihat-lihat pengrajin tenun yang merupakan tetangganya karena ada ketertarikan.

“Mengerjakan apa saja apalagi menenun harus tertarik dan mencintai dulu, baru bisa bersungguh-sungguh mengerjakannya, betul sekali menenun adalah karya seni,” ungkap Magdalena.

“Penyelesaian satu selendang bagi yang mahir, butuh waktu 10 hari, dengan wajib duduk meneneun selama 8 jam perhari,” tambahnya.

Tidak heran, tidak sedikit uang yang harus dikeluarkan untuk membayar harga satu paket tenun songket cual yang normalnya di angka 3 hingga lebih dari 7 juta rupiah. Selain karena tingkat kesulitannya, pembuatan ini memakan waktu hingga mencapai 1,5 bulan, untuk satu paket kain dan selendang juga menjadi karya seni penenunnya.

“Luar biasa koordinasi yang harus dilakukan tubuh kita saat menyusun satu baris serat tenun saja, selain pegangan dan tekanan tangan yang harus kencang, tendangannya jg harus kuat,” ungkap Ketua Dekranasda Melati Erzaldi.

“Pantas saja penyelesaiannya butuh waktu berbulan-bulan, harga yang cukup mahal. Jadi, jika ingin membeli tenun songket cual, jangan ditawar-tawar harganya,” pungkasnya. (Ndp)

TerabasNews

Recent Posts

Kapolres Bangka Barat Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Anak kepada Pelajar

TerabasNews, Kapolres Bangka Barat, AKBP Pradana Aditya Nugraha, S.H., S.I.K., memimpin kegiatan sosialisasi pencegahan kekerasan…

14 hours ago

Semarak Babel Benderang Meriahkan HLN ke-80, PLN dan Masyarakat Bergerak Bersama Menuju Energi Bersih

TerabasNews, Pangkalpinang (25/10) – Dalam rangka memperingati Hari Listrik Nasional (HLN) ke-80, PT PLN (Persero)…

2 days ago

PT TIMAH Tbk Hadirkan Pelayanan Kesehatan Gratis, Berikan Pelayanan Kesehatan dan Dukung Ekonomi Lokal di Kawasan Bozem Bangka Barat

TerabasNews, BANGKA BARAT — Setelah memberikan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat di Kelurahan Sungai Baru,…

2 days ago

Semangat Bupati Basel Menghibur<br>Masyarakat Dalam Penutupan Event Kemilau Pesona 2025

TerabasNews, Bangka Selatan - Bupati Basel Riza Herdavid bersama group Band Aluna asal Toboali menghibur…

2 days ago

Kapolres Bangka Barat Optimis Cabang Menembak Mampu Sumbang Medali di Porprov 2026

TerabasNews, Kapolres Bangka Barat AKBP Pradana Aditya Nugraha, S.H., S.I.K. menyampaikan optimisme bahwa cabang olahraga…

2 days ago

Kapolres Bangka Barat Jajal Senapan Terbaru “Chamber Naga Runting” Saat Latihan Bersama Atlet Perbakin

TerabasNews, Dalam suasana latihan bersama antar-klub menembak yang digelar Perbakin Bangka Barat, Kapolres Bangka Barat…

2 days ago