Oleh : Qiran Khaila Putri Azzahro
Nim : 5122511054
Fakultas: Ilmu Sosial & Ilmu Politik (FISIP) Universitas Bangka Belitung
Prodi: S1 Ilmu Politik Mata Kuliah: Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu: Wilda Afriani, S.S., M.pd.
Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) kini menjadi fenomena global yang tak terbendung. Dari asisten virtual seperti Siri hingga aplikasi pembuat konten otomatis, AI telah menyusup ke setiap aspek kehidupan sehari-hari. Hampir semua kalangan, terutama Generasi Z yang lahir di era digital, tidak bisa lepas dari pengaruhnya. Namun, di balik kemudahan yang ditawarkan, muncul pertanyaan besar: apakah AI benar-benar membantu atau justru mengancam cara kita hidup, bekerja, dan berpikir?
Kecerdasan buatan adalah sistem komputer yang mampu meniru kemampuan manusia seperti belajar, berpikir, dan mengambil keputusan. Di era 2025 ini, AI sudah menjadi gaya hidup baru, khususnya bagi kaum muda. Gaya hidup di sini bukan sekadar tren, melainkan pola perilaku yang terbentuk karena paparan teknologi sejak diniseperti menggunakan ChatGPT untuk mengerjakan tugas, Canva AI untuk desain, atau Grok untuk mencari informasi instan.
Perubahan paling nyata akibat AI terlihat pada pola belajar dan produktivitas. Mahasiswa kini bisa menyelesaikan esai dalam hitungan menit, tetapi banyak yang kehilangan kemampuan berpikir kritis karena terlalu bergantung. Di dunia kerja, perusahaan startup memanfaatkan AI untuk analisis data dan rekrutmen otomatis, sementara pekerja tradisional khawatir digantikan robot. Contohnya, di Indonesia, platform e-commerce seperti Shopee dan Tokopedia menggunakan AI untuk rekomendasi produk, yang membuat konsumen semakin konsumtif dan impulsif dalam berbelanja.
Tekanan psikologis juga muncul. Generasi Z sering membandingkan hasil karya AI yang “sempurna” dengan usaha mereka sendiri, sehingga timbul rasa rendah diri. Fenomena “AI anxiety” kini marak—ketakutan akan ketertinggalan jika tidak menguasai teknologi terbaru. Di sisi lain, AI membuka peluang baru: ribuan content creator muda sukses dengan tools seperti Midjourney untuk seni digital, atau programmer yang membangun aplikasi berbasis machine learning. Banyak siswa juga memanfaatkan AI sebagai tutor pribadi 24 jam, seperti Khan Academy yang terintegrasi dengan model bahasa besar.
Cara terbaik menghadapi revolusi AI adalah dengan literasi teknologi dan pengendalian diri. Pengguna harus belajar membedakan informasi asli dari konten buatan AI (deepfake), memverifikasi fakta sebelum membagikan, dan menggunakan AI sebagai alat bantu—bukan pengganti otak. Pemerintah perlu memperkuat pendidikan STEM sejak sekolah dasar, serta mengeluarkan regulasi etika AI agar tidak disalahgunakan untuk penipuan atau manipulasi opini publik.
Pada akhirnya, AI bukan musuh atau tuhan— ia hanyalah cerminan dari penggunanya. Jika dimanfaatkan bijak, AI menjadi katalisator kemajuan: mempercepat inovasi, menyelesaikan masalah kompleks, dan memberdayakan generasi muda. Namun, jika disalahgunakan, ia bisa menciptakan ketergantungan, pengangguran massal, dan hilangnya kreativitas manusia.
Oleh karena itu, saatnya Generasi Z tidak hanya menjadi konsumen AI, tetapi juga penciptanya. Gunakan teknologi untuk memecahkan masalah nyata di sekitar—like banjir di Bangka Belitung atau akses pendidikan di daerah terpencil. Dengan keseimbangan antara dunia digital dan kemampuan manusiawi, AI bukan lagi ancaman—melainkan sahabat terbaik untuk membangun masa depan Indonesia yang lebih cerdas dan inklusif. (**)
TerabasNews - Kapolda Bangka Belitung Irjen Pol Viktor T Sihombing kembali melanjutkan lawatan kunjungan kerja…
TerabasNews, Belém, 13 November 2025 - Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya untuk memimpin upaya global dalam…
TerabasNews, PANGKALPINANG -- Tidak hanya berfokus pada kegiatan penambangan, PT TIMAH Tbk terus menunjukkan komitmennya…
TerabasNews, Ende, 12 November 2025 — PT PLN (Persero) melalui PLN Unit Induk Wilayah Nusa…
TerabasNews, Direktorat Lalu Lintas Polda Bangka Belitung menerima penghargaan dari Korlantas Polri atas prestasi dan…
TerabasNews, Bangka Selatan – Satuan Polisi Pamong Praja ( Satpol PP) Kabupaten Bangka Selatan mengikuti…