Categories: OpiniPendidikan

Penurunan Perekonomian di Bangka Belitung Setelah Terjadinya COVID-19

Oleh : Raisyahra Syafa Khavita
Jurusan Ekonomi
Universitas Bangka Belitung

Pandemi COVID-19 yang melanda dunia sejak awal 2020 telah meninggalkan dampak signifikan di berbagai sektor, tak terkecuali perekonomian daerah. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang selama ini bergantung pada sektor pertambangan timah, pariwisata, dan perikanan merasakan tekanan ekonomi yang cukup berat. Penurunan tajam dalam aktivitas ekonomi terjadi hampir di seluruh lini, mulai dari industri besar hingga pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM), serta berdampak langsung pada kehidupan sosial masyarakat.

Sektor pariwisata, yang semula menjadi harapan baru untuk mendiversifikasi pendapatan daerah dan mengurangi ketergantungan pada sektor pertambangan, mengalami stagnasi yang cukup parah. Pembatasan perjalanan, penutupan destinasi wisata, dan kekhawatiran masyarakat terhadap penyebaran virus membuat wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, batal mengunjungi Bangka Belitung. Hotel, restoran, biro perjalanan, dan pelaku jasa lainnya terpukul keras. Banyak usaha terpaksa tutup permanen, dan ribuan pekerja kehilangan mata pencaharian. Padahal, sektor ini sebelumnya mulai menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan dengan potensi keindahan alam dan warisan budaya yang dimiliki daerah ini.

Pertambangan timah, yang selama beberapa dekade menjadi tulang punggung perekonomian Bangka Belitung, juga tidak luput dari dampak pandemi. Gangguan rantai pasok global, penurunan aktivitas ekspor, serta ketidakpastian pasar internasional menyebabkan harga timah sempat mengalami penurunan drastis. Hal ini tidak hanya mengurangi pemasukan daerah dari sektor pajak dan royalti, tetapi juga memperlambat aliran investasi ke daerah. Banyak perusahaan tambang melakukan pengurangan produksi, bahkan pemutusan hubungan kerja (PHK), yang tentu saja menambah beban sosial dan ekonomi.

Sektor perikanan dan pertanian, yang sebenarnya memiliki potensi untuk menjadi penyangga ekonomi daerah, pun menghadapi tantangan besar. Distribusi hasil tangkap dan hasil panen terganggu, terutama karena keterbatasan akses ke pasar dan infrastruktur logistik yang belum merata. Akibatnya, harga komoditas anjlok di tingkat petani dan nelayan, yang pada gilirannya mengurangi kesejahteraan kelompok masyarakat ini.

Meskipun demikian, titik terang mulai terlihat seiring dengan membaiknya kondisi kesehatan masyarakat dan meningkatnya adaptasi terhadap tatanan normal baru. Pemerintah daerah kini mulai mendorong digitalisasi UMKM, pelatihan kewirausahaan, serta percepatan pembangunan infrastruktur dasar sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi. Dukungan terhadap sektor ekonomi kreatif dan pengembangan potensi lokal, seperti kuliner khas, kerajinan tangan, serta industri rumah tangga, mulai digalakkan untuk menumbuhkan ekonomi berbasis masyarakat.

Namun, pemulihan ekonomi Bangka Belitung tidak dapat dicapai hanya dengan langkah-langkah jangka pendek. Dibutuhkan strategi jangka panjang yang mencakup reformasi struktural, peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta pengembangan sektor-sektor baru yang lebih tangguh terhadap krisis global. Pemerintah daerah perlu membangun kemitraan yang kuat dengan sektor swasta, dunia pendidikan, dan komunitas masyarakat untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Penurunan perekonomian pasca-COVID-19 harus menjadi momentum evaluasi dan perbaikan menyeluruh terhadap struktur ekonomi daerah. Ketergantungan pada sektor primer seperti tambang dan perikanan tidak dapat terus dipertahankan tanpa upaya diversifikasi yang serius. Jika tidak ditangani dengan baik, ketimpangan sosial dan kemiskinan bisa semakin melebar, memperlambat laju kemajuan daerah di masa mendatang.

Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi lintas sektor, Bangka Belitung memiliki peluang untuk bangkit lebih kuat. Tantangan akibat pandemi seharusnya menjadi titik balik untuk membangun sistem ekonomi yang lebih adil, adaptif, dan berdaya saing tinggi.

TerabasNews

Recent Posts

PLN ULTG Belitung Laksanakan Refreshment Penggunaan dan Pemeliharaan APAR Pastikan Kesiapan Alat Pemadam Api

TerabasNews, BELITUNG, (30/6) – PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) Belitung…

2 hours ago

GM PLN Babel Instruksikan Layanan Prima, Percepat Penyambungan 164.000 VA untuk Dukung Pembangunan Kampus STIAKIN Babel

TerabasNews, Pangkalpinang, 27 Juni 2025 — PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Bangka Belitung terus…

3 hours ago

PLN UP3 Belitung Tingkatkan Kapabilitas Digital Marketing, Dukung Visi Global Top 500 dan Mutu Layanan Pelanggan

TerabasNews, Belitung, 27 Juni 2025 — PT PLN (Persero) melalui PLN UP3 Belitung terus berupaya…

5 hours ago

Pemeriksaan Kesehatan Pasangan Harmoni di RSPAD Gatot Subroto Berjalan Lancar

TerabasNews - Pasangan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil (Molen)…

7 hours ago

Pelatihan Dasar Untuk Menghasilkan ASN Profesional Menuju Indonesia Emas

TerabasNews, PANGKALPINANG - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Hidayat Arsani diwakili oleh Penjabat (Pj) Sekda…

8 hours ago

Respons Keluhan Masyarakat Soal Solar Subsidi, Gubernur Hidayat Panggil Mitra dan akan Ambil Keputusan

TerabasNews, PANGKALPINANG — Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Hidayat Arsani, memimpin Rapat Koordinasi Pengawasan dan…

8 hours ago