Oleh: Rifa Al Aziz
Mahasiswa dari jurusan akuntansi, fakultas ekonomi & bisnis, universitas Bangka Belitung
TerabasNews – Pangkalpinang sebagai ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus berkembang secara ekonomi. Tapi sayangnya, masih sebagian warga yang kesulitan mengatur keuangan, baik untuk kebutuhan pribadi maupun usaha kecil. Salah satu penyebabnya adalah kurang meratanya pengetahuan soal keuangan. Berdasarkan data terbaru menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan survei literasi dan inklusi keuangan Indonesia yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumsel-Babel pada awal 2024, tingkat literasi keuangan di Babel mencapai 62,34 persen dengan tingkat inklusi keuangan sebesar 79,48 persen. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan data sebelumnya yang sekitar 38% pada tahun 2022.
Padahal, kemampuan mengatur keuangan itu penting banget. Buka cuma buat pengusaha, tapi juga buat setiap orang dan keluarga. Simpelnya, kalau kita bisa mencatat pemasukan dan pengeluaran sehari-hari, kita jadi tahu ke mana uang kita pergi. Dari situ, kita bisa mulai menabung, menghindari utang yang nggak perlu, dan siap-siap kalau ada kebutuhan mendadak.
Sayangnya, masih banyak yang anggap akuntansi itu ribet dan cuma buat perusahaan besar. Padahal, sebenarnya prinsip-prinsip dasar akuntansi bisa dipakai siapa saja. Masalahnya, masih banyak yang belum terbiasa mencatat keuangan, mungkin karena kurang edukasi atau belum tahu manfaatnya. Para pelaku UMKM juga sering kesulitan mengatur keuangan usaha, sehingga susah untuk berkembang atau dapat pinjaman dari bank. Padahal kalau pencatatan rapi, usaha jadi lebih terpercaya di mata investor maupun lembaga keuangan.
Solusinya, tentu nggak bisa jalan sendiri-sendiri. Pemerintah daerah bisa bekerja sama dengan sekolah, kampus, atau komunitas untuk mengadakan pelatihan tentang keuangan dan akuntansi yang praktis. Sekolah juga bisa mulai ajarkan cara mengatur uang sejak dini. Ditambah lagi, sekarang sudah banyak aplikasi keuangan yang mudah digunakan lewat HP, jadi nggak ada alasan lagi buat nggak mulai belajar.
Dengan meningkatkan literasi keuangan dan akuntansi itu bukan cuma soal catat-mencatat, tapi bagian dari membangun masa depan. Kalau masyarakat Pangkalpinang makin sadar mengenai keuangan, kesejahteraan pun bisa ikut naik. Kita semua jadi lebih siap menghadapi tantangan ekonomi, baik di rumah tangga maupun di dunia usaha. Yuk, mulai dari hal kecil, dan bareng-bareng wujudkan Pangkalpinang yang lebih sejahtera dan mandiri!.
TerabasNews, BANGKA SELATAN – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Yogi…
TerabasNews, PANGKALPINANG – Pemerintah Kota Pangkalpinang telah mendistribusikan sebanyak 25 ton beras dari cadangan pangan…
TerabasNews, Pangkalpinang – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) daerah…
TerabasNews, PANGKALPINANG – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pangkalpinang menunda penandatanganan Nota Kesepakatan terkait…
TerabasNews, PANGKALPINANG — Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Hidayat Arsani, pada Senin (13/10/2025) pagi menjalani…
TerabasNews - Kapolda Bangka Belitung Irjen Pol Hendro Pandowo kembali mengunjungi Kabupaten Belitung, Senin (13/10/25).…