Oleh : Ida Febriyanti
TerabasNews – Dalam memilih pemimpin janganlah, memilih seseorang berdasarkan popularitasnya atau hanya melihat dari janji-janji nya, melainkan lihatlah dari jejak digitalnya. Pilihlah pemimpin yang benar benar bisa menjadi seorang pemimpin yang bersih, inspiratif, dan dapat menyelesaikan masalah.
Saat ini, banyak orang yang memilih pemimpin berdasarkan siapa yang paling banyak memberi ” Serangan Fajar”. Serangan fajar adalah istilah populer yang berarti pemberian uang, barang dan jasa atau materi lainnya yang bertujuan untuk mendapatkan suara. Jika dari awal calon pemimpin sudah berani membeli suara rakyat, lalu bagaimana kedepannya?. Lebih anehnya lagi, masyarakat sangat menanti nantikan serangan fajar secara terang terangan tanpa memikirkan nasib kedepannya.
Serangan fajar merupakan penyakit kronis sosial bagaikan penyakit kanker dalam dunia medis. Penyakit masyarakat yang sangat sulit disembuhkan. Serangan fajar ini mengacaukan tatanan sosial, merusak iklim demokrasi, mengjungkir balikan kebenaran. Disamping itu serangan fajar mengakibatkan orang yang benar benar berintegrasi yang seharusnya menjadi pemimpin malah gagal.
Mulailah milih dari pemimpin organisasi terkecil sekalipun bahkan pemimpin yang paling tinggi yaitu presiden dengan melihat hasil kinerja nya selama ini, bukan dari besarnya serangan fajar nya. Jikapun masih ada calon pemimpin yang memberikan serangan fajar “suap”, terima saja pemberian tersebut namun tetap pilih pemimpin yang benar benar baik.
Bayangkan jika calon pemimpin yang memberikan serangan fajar atau suap tadi menjadi seorang pemimpin yang tidak bertanggung jawab, yang menderita bukan saja yang menerima serangan fajar tetapi semua yang berada dibawah pimpinan nya. Penderitaan tersebut tidak akan berakhir satu hari atau dua hari melainkan hingga masa jabatan nya habis.
Dampak lain dari terpilihnya pemimpin yang dari awal sudah berani memberi serangan fajar itu sangat besar kemungkinan ia kedepannya untuk melakukan korupsi yang lebih besar. Kekuasaan memiliki kecendrungan korupsi. Ada banyak mantan napi korupsi yang mencalonkan diri menjadi pemimpin. Disini kita harus melihat latar belakang dari calon pemimpin dan karakternya. Serangan fajar ini sangat merusak prinsip demokrasi yang harus bersifat bebas dan adil. Pemimpin yang melakukan suap atau serangan fajar saat sudah mendapatkan jabatannya tentu akan mencari uang untuk mengganti modal yang telah ia keluarkan saat mencalonkan diri. Jangan pernah bermimpi mendapatkan pemimpin jujur dan amanah jika suara rakyat masih dapat dibeli dengan harga murah.
Sebenarnya saat ini sudah banyak undang undang yang mengatur suap atau serangan fajar itu sendiri, namun kebanyakan masyarakat memilih untuk diam. Salah satunya berdasarkan pasal 187A ayat 1 dan 2 Undang-Undang 10 tahun 2016 tentang pilkada, pemberi dan penerima politik uang dapat dijerat dengan sanksi pidana 3 tahun hingga 6 tahun serta denda Rp200.000.000 ( dua ratus juta) hinga Rp1.000.000.000 (satu miliar).
Bagaimana negara bisa maju jika pemikiran masyarakatnya masih awam tentang suap ini. Sasaran empuk dari calon pemimpin “suap” Ini adalah masyarakat muda yang baru pertama kali mendapatkan hak suara untuk memilih. Namun masih banyak juga orang dewasa yang tetap menerima serangan fajar ini tanpa memikirkan kedepannya. Saat sudah ada masalah mereka baru menyalahkan pemimpin, padahal dari awal mereka juga yang salah memilih. Pemilih muda harus selektif, peduli terhadap masa yang akan datang, berorientasi gagasan dan program. Pemilih yang sudah berpengalaman seharusnya juga lebih bisa selektif memilih pemimpin karena telah melihat dampak jika salah pemimpin.
Masyarakat menyukai pemimpin yang peduli terhadap rakyatnya, tegas dan jujur. Mereka memilih pemimpin yang jujur, bersih dari korupsi dan mampu memimpin rakyat. Namun masyarakat tetap menyukai serangan fajar padahal itu adalah tanda tanda bahwa pemimpin tersebut tidak bersih.
Langkah yang paling tepat dilakuin sebagai pemilih adalah dengan tegas menolak berbagai bentuk politik uang “serangan fajar”. Ketegasan ini akan memberikan penekanan kepada pemberi serangan fajar bahwa tindakan tersebut merupakan perbuatan tercela dan kotor. Selain itu pula, sikap tegas menolak serangan fajar sebagai penguatan bahwa kemerdekaan dalam memilih dan harga diri jauh lebih mahal dan penting dibanding dengan materi. Komitmen menolak serang fajar akan mendewasakan kehidupan demokrasi yang dapat melahirkan pemimpin-pemimpin berkualitas dan berintegritas.
Pelaksanaan Pemilu ataupun Pilkada harus menjadi momentum yang tepat untuk melaksanakan politik demokrasi yang bersih demi masa depan bangsa yang lebih baik. Jika masyarakat memilih berdasarkan prestasi dan kerja nyata maka pemimpin yang terpilih adalah pemimpin yang amanah dan bersih. Untuk itu, mari berpesta demokrasi dengan memilih berdasarkan akal jernih dan hati murni.
Lalu bagaimana cara yang paling tepat untuk mengetahui calon pemimpin itu layak menjadi seorang pemimpin?, saat ini sangat mudah untuk mengetahui jejak digital seorang apalagi seorang calon pemimpin. Rekam jejak calon pemimpin yang dipilih bisa dilihat melalui media sosial, spanduk ataupun dengan mencari kata kunci namanya di internet sudah banyak artikel artikel yang bakalan ditemukan. Bacalah dan cermati satu satu. Dengan menjadi masyarakat yang selektif, menjadikan negara yang maju menjadi lebih mudah. Tentunya jika yang dipilih sudah yang terbaik maka menjalanin hidup diwaktu masa kepemimpinan nya pun tidak akan terasa berat.
Kejujuran adalah hal yang paling utama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Jika dari awal seorang pemimpin mencurangi suara masyarakat dengan suap, bagaimana kita masyarakat nya bisa mempercayai dia untuk memimpin kita.
Seorang pemimpin yang baik juga harus bersikap adil, dan mendahului kepentingan bersama dibandingkan kepentingan pribadi. Memgakui bawahan sebagai partner terpenting dalam mengambil keputusan untuk mencapai tujuan bersama. Pemimpin bukan sekedar raja atau seorang bos yang dapat merintah anak buah. Pemimpin harus menjadi teladan bagi orang lain dan buat yang dipimpinnya. Layaknya seorang ayah, pemimpin harus bisa mencontohkan hal yang baik.
Seorang pemimpin harus bisa membimbing orang yang dipimpin menuju arah yang lebih baik. Meski terkadang banyak rintangan dan halangan. Pemimpin yang baik akan mendorong dirinya sendiri agar mampu mengatasi masalah. Selain harus bisa membimbing, pemimpin juga harus beretika dan bermartabat. Pemimpin harus siap dikritik, mendengar, menghargai dan menerima pendapat orang lain.
Pemimpin memang harus progreaif dan partisipatif dalam melayanin kepentingan umum. Pelayanan umum itu harus di penuhi baik dalam hal pengadaan, pembukaan akses serta penjaminan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat.
Bukan hanya serangan fajar terhadap pemilih, seorang calon pemimpin yang kotor bisa saja melakukan banyak cara untuk dirinya menang. Untuk mewujudkan pemilihan yang bersih harus melibatkan beberapa hal hal penting. Langkah yang dapat dilakukan untuk mendapatkan pemilihan yang benar benar bersih dan pemimpin yang baik dapat dilakukan pemilihan dengan transparansi yaitu pelaksanaan pemilihan harus transparan dan jujur serta harus ada pengawasan yang ketat. (**)
TerabasNews, BELITUNG – Kunjungan lapangan ke wilayah pesisir, terutama kepulauan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung…
TerabasNews, PANGKALPINANG – PT Timah Tbk akan melakukan kajian ulang terhadap pola kemitraan penambangan yang…
TerabasNews, Kapolda Bangka Belitung Irjen Pol Hendro Pandowo meninjau langsung pembangunan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan…
Terabasnews,Pangkalpinang - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menggelar audiensi dengan…
TerabasNews, BANGKA SELATAN – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Yogi…
TerabasNews, PANGKALPINANG – Pemerintah Kota Pangkalpinang telah mendistribusikan sebanyak 25 ton beras dari cadangan pangan…