TerabasNews, BELITUNG — Angka Investasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hingga di penghujung akhir tahun 2024 ini diprediksi akan sangat sulit sekali mencapai target nasional yang telah ditetapkan.
Sebagaimana diketahui, pada triwulan II tahun 2024, realisasi investasi di Babel baru mencapai Rp 7,6 triliun. Sedangkan, target realisasi investasi Babel untuk tahun 2024 adalah Rp 25,06 triliun.
Dalam hal ini, Calon Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Yuri Kemal menilai, ada beberapa beberapa faktor yang menyebabkan realisasi investasi di Babel belum mencapai target nasional.
“Tentu soal Infrastruktur yang masih terbatas, regulasi yang kompleks dan birokrasi yang rumit, kurangnya promosi dan pemasaran, kurangnya tenaga kerja terampil,” beber Yuri, Sabtu (23/11/2024).
Maka dari itu, lanjut Yuri, diperlukan langkah strategis untuk dapat mengelola investasi daerah sehingga bisa lebih maksimal, terintegrasi, berorientasi pada hasil, dan berfokus pada keberlanjutan.
Berikut adalah strategi yang dapat diterapkan:
B. Kepastian hukum:
Menjamin stabilitas regulasi sehingga investor merasa aman dan terlindungi. Meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan kontrak dan perjanjian investasi.
B. Promosi investasi aktif :
Menyelenggarakan investment forum lokal, nasional, dan internasional. Menggunakan media digital dan portal investasi untuk menarik perhatian investor global. Membentuk tim promosi investasi daerah yang fokus pada target pasar tertentu, seperti Asia Tenggara dan Eropa.
B. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) :
Membentuk KEK atau kawasan industri dengan insentif khusus untuk menarik investasi sektor tertentu, seperti pariwisata atau teknologi.
C. Energi dan komunikasi :
Memastikan pasokan listrik yang andal dan konektivitas internet di seluruh wilayah.
B. Kemitraan strategis :
Mendorong kerja sama antara BUMD dan swasta, baik dalam investasi langsung maupun proyek bersama (joint venture).
B. Keterlibatan masyarakat :
Memberdayakan masyarakat lokal agar dapat terlibat dalam proyek investasi, sehingga menciptakan manfaat ekonomi langsung.
B. Ekonomi kreatif dan digital :
Mengembangkan sektor ekonomi kreatif berbasis budaya dan teknologi digital.
C. Pariwisata berkelanjutan :
Mengembangkan destinasi wisata berbasis ekowisata dan wisata budaya.
B. Regulasi lingkungan :
Mengintegrasikan aspek keberlanjutan dalam semua proyek investasi.
C. Pelestarian ekosistem :
Memastikan pengelolaan sumber daya alam tidak merusak lingkungan, terutama di sektor pertambangan dan pariwisata.
B. Evaluasi berkala :
Mengevaluasi dampak investasi terhadap ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat.
C. Aksi korektif :
Mengambil langkah perbaikan jika ada hambatan atau ketidaksesuaian dalam pelaksanaan investasi.
“Dengan strategi ini, Bangka Belitung dapat mengelola investasi daerah secara maksimal, meningkatkan daya saing, dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” harapnya. (**)
TerabasNews, BANGKA TENGAH - Pengurus Daerah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bangka Tengah, menggelar…
TerabasNews, BANGKA TENGAH - Peringatan Hari Guru Nasional dan peringatan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia…
TerabasNews, BANGKA TENGAH - Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Tengah melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik…
TerabasNews, PANGKALPINANG -- Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra Hj Melati Erzaldi menghimbau kepada seluruh…
Oleh : Nabila Dwi Putri Jurusan Hukum Universitas Bangka Belitung TerabasNews - Pulau Bangka, sejak…
TerabasNews, SUNGAILIAT - Gedung Public Safety Center (PSC) 119 Sepintu Sedulang, Sungailiat Kabupaten Bangka diresmikan…