Oleh :
Rustina, Maura Nissa Oktavia, Ahmad Nazriansyah, Novia Anggraini, Elda Pariska
TerabasNews – Dalam rangka melakukan kuliah lapangan yang dilakukan mahasiswa jurusan sosiologi fakultas ilmu sosial dan ilmu politik, universitas Bangka Belitung pada hari selasa tanggal 31 Mei 2022 dengan tujuan melihat perkembangan pariwisata dan mengekplor wisata yang ada di Bangka Belitung khususnya di desa teluk Limau, kunjungan mahasiswa sosiologi ini didampingi oleh salah satu dosen pembimbing kegiatan yaitu, ibu Laila Hayati, M.Si.
Teluk limau merupakan salah satu desa yang terletak di kecematan Parit Tiga, Kabupaten Bangks Barat. Dalam kunjungan kali ini rombongan mahasiswa sosiologi mengunjungi desa Teluk limau dan juga salah satu destinasi wisata pantainya yaitu, pantai siangau.
Ada beberapa hal yang dibicara tim kami dalam rangka kunjungan ini ialah mengenai karakteristik masyarakat di desa Teluk Limau tersebut dimana kami berbicara kepada narasumber warga setempat yang bernama mawar dan kelurganya. Berbicara mengenai karakteristik masyarakat sendiri ada beberapa aspek yang kami bahas yaitu mata pencaharian, agama, suku, budaya, wisata, dan ikatan kekerabatan masyarakat setempat.
Untuk ikatan kekerabatan sendiri dimana untuk interaksi sesama masyarakat nya masih baik tidak ada cekcok antar masyarakat bahkan untuk yang beda keyakinan pun interaksinya baik karena desa Teluk Limau sendiri masyarakat nya cukup beragam karena banyak juga masyarakat pendatang seperti dari Palembang ada juga dari suku buton, lampung, suka jawa dan china sama hal seperti masyarakat desa pada umumnya dimana masyarakat desa Teluk Limau juga masyarakatnya masih erat ataupun solidaritas sesama masyarakatnya masih ada dan ikatan yang dibangun sesama tetangga nya juga mereka masih akrab dan saling mengenal satu sama lainnya.
Beragam perbedaan yang menyelimuti kultur masyarakat teluk limau tidak menjadikan alasan bahwasannya mereka itu berbeda , bahkan dengan adanya perbedaan itu lah yang menjadikan suatu keterikatan yang khas dan kuat sehingga terjalinnya solidaritas dan rasa toleransi yang amat sangat tinggi. Perbedaan-perbedaan yang menyelimuti antara lainnya budaya, suku, agama, bahasa, bahkan pandangan politik yang berkecimpung di tengah masyarakat teluk limau.
Suku buton yang menjadi mayoritas masyarakat di teluk limau selain itu juga di dapati masyarakat yang bersuku melayu, tionghoa, dll. Awalnya masyarakat buton yang menepati tanah teluk limau berawal ketika mereka memutuskan untuk hijrah dan merantau ke tanah serumpun sebalai, kebanyakan dari mereka yang berprofesi sebagai nelayan, penambang timah, petani sawit, bahkan petani teh khas teluk limau yang menjadi produk UMKM yang di unggulkan. Sama hal nya dengan agama, agama islam menjadi mayoritas di tengah masyarakat yang memeluk agama Kristen, konghucu, dan lain-lain. Tapi tidak menjadikan perbedaan keyakinan sebagai landasan dasar untuk berkonflik antar agama bahkan mereka hidup berdampingan bahkan saling menguatkan integritas antar sesame masyarakat teluk limau. Sebagai mana yang tercantum dibawah kaki burung garuda dan di cengkram dengan sekuat tenaga. “ bhineka tunggal ika” yang berarti berbeda-beda tetap satu jiwa NKRI.
Tidak hanya agama saja namun juga Teluk limau memiliki kebudayaan yang sampai saat ini masih dilestarikan masyarakatnya yaitu ada ritual adat bernama Rebo Kasan. Rebo Kasan ini merupakan acara adat yang harus dilaksanakan pada hari Rabu terakhir di Bulan Safar dalam kalender Hijriah. Secara umum, rangkaian kegiatan adat tersebut adalah mandi tolak bala dan juga nganggung. Tradisi Rebo Kasan ini dipercaya masyarakat adalah momen yang sakral untuk mensucikan diri dan juga mengharapkan pertolongan dan perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa agar terhindar dari bala dan hal buruk lainnya. Biasanya, masyarakat Teluk Limau menyelenggarakan upacara adat ini di Pantai Tanjung Siangau, yang dalam pengembangannya turut dijadikan sebagai tempat wisata budaya. Setiap tahun, ritual adat Rebo Kasan ini selalu berhasil menarik pengunjung yang berasal dari luar Bangka Barat.
Menurut Mawar, masyarakat desa Teluk Limau yang sempat kami wawancarai beberapa hari lalu. Masyarakat setempat, meskipun mereka berasal dari suku dan daerah yang berbeda mereka juga turut melaksanakan ritual adat layaknya masyarakat asli Teluk Limau. Hal itu terjadi karena masyarakat setempat menghargai dan menghormati budaya yang ada pada tempat mereka berpijak. Layaknya peribahasa “dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung”.
Berdasarkan wawancara dengan saudara mawar bahwa masyarakat desa teluk limau memiliki pekerjaan yang heterogen yaitu seperti penambangan timah, sebagian sebagai nelayan, dan petani ( teh ). Namun mayoritas mata pencaharian masyarakat desa Teluk Limau bekerja sebagai penambang timah dimana hal ini dikarenakan harga timah yang melambung tinggi membuat masyarakat tergiur menjadi penambang timah. Dibalik itu adanya juga kekurangan karena adanya aktivitas menambang timah khususnya di laut ( lampu merah ) dan di darat. Sehingga Dengan adanya aktivitas pertambangan ini akan menyebabkan terjadinya kerusakan ekosistem lingkungan laut yang dimana dapat kita lihat bahwa teluk limau ini merupakan salah satu destinasi pantai yang memiliki pemandangannya begitu indah. Karena keindahannya teluk limau juga memiliki wisata yang tidak kalah keren dengan daerah lainnya. Ada beberapa objek wisata yang terdapat di teluk limau seperti Bukit pala(pala hill), pantai siangau, pantai perantau.
Namun sayangnya,kita hanya sempat mengunjungi pantai siangau dikarenakan waktu yang sangat singkat.Pantai siangau ini bisa di bilang masih terjaga dari pencemaran Laut akibat Tambang inkonvensional (TI).Pantai ini memiliki pasir yang putih,air yang sangat jernih sekali dan pohon kelapa yang ada di sepanjang jalan.So,pantai siangau ini sangat cocok untuk di kunjungi untuk liburan atau sekedar santai dengan keluarga. (**)
TerabasNews, Pangkalpinang, 21 April 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Kartini, Srikandi PT PLN (Persero)…
TerabasNews, PANGKALPINANG -- Sebanyak 248 pelajar dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi Kepulauan Riau dan…
TerabasNews, PANGKALPINANG -- Jari jemarinya cekatan memainkan mouse dan matanya tampak fokus menatap layar monitor…
TerabasNews, PANGKALPINANG - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) Hidayat Arsani didampingi Sekda Pemprov Kep.…
TerabasNews, Pangkalpinang — Direktur Utama Bank Sumsel Babel Achmad Syamsudin, menghadiri Rapat Paripurna penyampaian pidato…
TerabasNews, BANGKA TENGAH - Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Tengah melalui Badan Perencanaan, Pembangunan, dan Penelitian…